Pelajar Diajak Kunjungi Wisata Lokal Purworejo

Pelajar Diajak Kunjungi Wisata Lokal Purworejo

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo meluncurkan program Tresna Purworejo Larisi Purworejo. Program tersebut untuk meningkatkan kebanggaan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program Larisi Purworejo dimaksud untuk meningkatkan geliat ekonomi UMKM.

Menindaklanjuti program tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo mengajak kepala sekolah membawa anak-anak didiknya berkunjung, mengenal dan mengerti wisata lokal Purworejo.

Tertuang di dalam Surat Edaran Bupati Purworejo Nomor 512.1/3.751 tentang Gerakan Tresna Purworejo Larisi Purworejo yang ditandatangani oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian pada 4 Mei 2021, masyarakat agar melaksanakan kebijakan itu meliputi peduli beras petani, peduli makanan lokal, peduli batik, peduli wisata lokal, peduli kerajinan lokal dan peduli pasar.

Dalam surat edaran itu juga tercantum semua ASN/CaIon ASN, Karyawan/karyawati BUMD, Kepala Kelurahan/Desa beserta Perangkat, Sekolah dan masyarakat agar mensukseskan gerakan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, mengatakan dalam surat edaran Bupati Purworejo yang lain dengan Nomor 512.1/7.908/2021 tentang Pelaksanaan Gerakan Tresna Purworejo Larisi Purworejo, tertanggal 27 Oktober 2021, disebutkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan itu salah satunya berbunyi Perangkat Daerah/Instansi Vertikal/BUMN/BUMD dan Siswa SD/SLTP/SLTA wajib melaksanakan kegiatan minimal satu kali setiap tahun di lokasi wisata lokal Purworejo.

Perangkat Daerah Instansi Vertikal/BUMN/BUMD dan SD/SLTP/SLTA agar memanfaatkan produk kerajinan lokal pada kegiatan kantor maupun pribadi.

"SK program Bupati Purworejo itu yaitu pelaksanaan gerakan Tresna Purworejo Larisi Purworejo, di mana kita mengajak kepala sekolah untuk membawa anak-anak didiknya mengenal dan mengerti wisata lokal Purworejo. Kalau sudah mengetahui dan melihat tentu mereka tahu tentang wisata Purworejo, berapa jumlah wisata, maka semakin mencintai potensi Purworejo," kata Wasit Diono di kantornya, Selasa (7/6 2022).

Menurutnya, jika pelajar sudah mengetahui potensi Purworejo, mereka akan mengetahuiu potensi daerah ini kalah dengan daerah lain. Membangun potensi Purworejo tentu dimulai dari masyarakatnya sendiri.

“Jadi kita bareng-bareng mengenalkan Purworejo ke masyarakat yang lebih luas. Dan ini sudah banyak dari orang- orang luar bahkan perantau yang lama di luar kota masuk Purworejo saja sudah pangling, seperti di alun-alun banyak yang datang langsung selfi, lalu Art Center masuk Tosan Aji dan ini juga bisa menjadi wisata edukasi bagi anak- anak. Contoh,  kita punya bedug terbesar di dunia di masjid Agung Darul Muttaqin, di Tosan Aji juga bisa melihat berbagai kerajinan dan koleksi benda-benda pusaka bersejarah, ini perlu dilestarikan, anak-anak kan tidak tahu bila tidak diajak melihat ke sana," jelasnya.

Adapun pelaksanaannya, pihak sekolah berupaya jangan memberatkan wali murid, maka perlu disiasati dengan cara yang mudah. Satu sekolah dengan sekolah lain pasti akan beda kondisi dan keadaannya.

"Mungkin dengan pemandu wisata atau datang sendiri ke lokasi wisata, apalagi tiket ke wisata lokal Purworejo seperti di Tosan Aji itu murah, dan biaya transportasi bisa ditanggung oleh pihak sekolah,” tambahnya.

Tiket masuk Museum Tosan Aji hanya beberapa ribu saja. “Maksud kami,  kepala sekolah bisa mendesain, mungkin malah transportasinya sekalian bareng orang tua wali dengan motoran bareng itu juga lebih irit sampai ke sana. Malah yang ikut piknik jadi orang tuanya ya juga dengan anaknya," kata Wasit.

Untuk urusan kuliner, bawa sendiri dari rumah boleh, tidak masalah dan jangan memberatkan orang tua siswa. "Tapi yang jelas saya ingin menanamkan cinta Purworejo mulai dari TK dan SD, itu dimulai dari sini," ujarnya.

Dia beharap program itu bisa menjadi sarana belajar di luar kelas. “Kami menghimbau mulai dari kita, dari sekarang sudah saling bahu membahu membangun Purworejo ke depan bersama-sama. Saya juga berharap Bapak Ibu Guru memilih lokasi yang tingkat kerawanannya bisa diminimalisir dan tidak menimbulkan kekhawatiran orang tua," pesannya.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Purworejo, Muhammad Abdullah, sepakat terhadap kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo tentang ajakan setiap sekolah melakukan kunjungan di obyek wisata lokal.

Kebijakan itu sebenarnya telah menjadi pembahasan dinas bersama DPRD sejak lama, dengan harapan masyarakat Purworejo memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap produk yang ada di kabupaten ini.

“Itu sebenarnya sudah lama kita bahas, dan saya mengimbau kepada sekolah, sebelum berwisata ke luar daerah, maka untuk mengenal lebih dahulu tempat wisata lokal, agar siswa mengetahui dan mencintai wisata lokal Purworejo, tapi ini sifatnya bukan wajib hanya anjuran atau ajakan, karena untuk membesarkan Purworejo kalau bukan kita siapa lagi," tandasnya. (*)