Pelayan Publik, Pedagang dan ASN di Jateng Mulai Divaksin

Pelayan Publik, Pedagang dan ASN di Jateng Mulai Divaksin

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Vaksinasi dilakukan kembali sejak awal pekan ini. Sebanyak 200 anggota Polda Jawa Tengah mengikuti vaksinasi tahap pertama gelombang kedua di Gedung Borobudur, Selasa (23/2/2021). Selain pejabat utama, vaksinasi juga diberikan kepada anggota Polri yang bertugas di lapangan.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, mengatakan vaksinasi kepada seluruh anggota dalam tahap pertama gelombang kedua kategori pelayan publik.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi untuk kategori pelayan publik berjalan lancar dan tidak terjadi efek samping.

Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, bagi masyarakat umum juga diharapkan bisa mendukung pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Sebab, hal itu juga sebagai upaya untuk memerangi pandemi Covid-19.

“Masyarakat jangan takut, karena sudah diuji. Vaksinnya juga sudah dinyatakan halal oleh MUI,” jelasnya.

Pedagang divaksin

Sementara itu salah satu pedagang makanan di Pasar Wonodri, Yanuri Eka Ningsih, mengaku senang mendapatkan vaksin gratis dari Pemprov Jateng. Dirinya menjadi perwakilan dari para pedagang lainnya untuk mendapatkan vaksin di gelombang kedua.

"Saya dapat giliran yang pertama. Tidak semua pedagang mau, takut. Nanti nek divaksin nggregesi dan panas,” ujar Eka.

Eka menyebutkan, dirinya siap untuk memberikan sosialisasi kepada rekan-rekannya yang lain agar mau divaksin. Sehingga, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Vaksin Covid-19 gelombang dua dengan sasaran pelayan publik, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai non-ASN di lingkungan Pemkot Semarang, juga mulai disuntikkan, Senin (22/2/2021).

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Semarang, Iswar Aminudin, mengatakan sebanyak 16.000 ASN dan non-ASN di Pemkot Semarang mulai melakukan vaksin jenis Sinovac. Vaksinasi dilakukan di lingkungan kantor Balaikota Semarang dengan kuota 500 dosis per harinya.

"Sesuai jadwal dari DKK Semarang, kami mulai vaksin tahap kedua untuk ASN dan non-ASN dengan, total sekitar 16 ribu," ungkap Iswar.

Sesuai kapasitas ruangan di balai kota, setiap harinya kurang lebih 500 orang, sehingga diharapkan bisa selesai dalam waktu satu bulan.

"Saya berharap meski sudah disuntikkan vaksin, protokol kesehatan harus tetap dijalankan dimana pun dan kapan pun," imbuhnya.

Sebagai pelayan publik, PNS bisa lebih percaya diri dalam memberi pelayanan kepada masyarakat setelah mengikuti vaksin. (*)