Pelepasan Siswa SMAN 2 Purworejo Penuh Haru

Pelepasan Siswa SMAN 2 Purworejo Penuh Haru

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – SMAN 2 Purworejo Jawa Tengah melaksanakan pelepasan siswa XII secara online melalui tayangan video berdurasi 15 hingga 20 menit.

Video itu terlihat penuh haru, berisi lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Ketua Pelaksana Ujian Sekolah, Sambutan Kepala SMAN 2 Purworejo, Fitarini, wali kelas, perwakilan siswa kelas XII dan perwakilan adik kelas.

Kepala SMAN2 Purworejo, Fitarini, Sabtu (9/5/2020), menyampaikan video tersebut juga berisi tayangan-tayangan kegiatan ekstra kurikuler kelas XII selama setahun. "Anak-anakku jadilah generasi yang hebat, cerdas, pantang menyerah, sukses dalam jalur yang dipilih," pesan dia.

Motivasi tersebut disampaikan Fitarini secara online dalam video pelepasan siswa kelas XII yang dibuat sendiri oleh siswa-siswi SMAN 2 Purworejo.

Wisuda siswa kelas XII hanya diwakili dua orang siswa dan siswi. Fita secara simbolis mengalungkan medali kepada dua orang perwakilan siswa.

Fitarini menjabat kepala di SMAN 2 sejak 27 Februari 2020. Dia aktif bertugas di SMA tersebut mulai 9 Maret 2020, saat itu sedang berlangsung ujian siswa kelas XII berbasis kertas.

Terhitung mulai 16 Maret 2020 siswa siswa belajar di rumah dalam masa pandemi Covid-19, sementara kelas XII meneruskan ujian secara online.

Pada 2 Mei 2020 bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional, siswa  kelas XII sebanyak 298 orang dari 8 kelas dinyatakan lulus 100 persen. Minggu berikutnya diadakan pelepasan siswa kelas XII secara online.

Menurut Fita pelepasan siswa secara online untuk memberikan kenangan. "Saya bayangkan diri saya ketika momen di akhir kelulusan kok tidak ada kesan dan pesan, pasti saya kecewa. Jangan sampai anak-anak kelas XII rampung kok cul gitu aja,  paling tidak, ada sesuatu bisa untuk kenangan selama tiga tahun bersekolah di SMAN 2 Purworejo," ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk siswa kelas X dan XI tetap belajar di rumah secara online. "Pada 16 Maret 2020, saya tidak meliburkan siswa, mereka saya suruh masuk sekolah bergantian siswa kelas X dan XI. Saya memberi pengertian siswa bukan diliburkan tetapi  belajar di rumah," ungkap Fita.

Dia juga meminta siswanya ke mana pun membawa sabun dan hand sanitizer sendiri. "Hand sanitizer tidak usah membeli, cukup daun sirih dan serai direbus. Protokolnya juga saya ajarkan kepada siswa," terangnya.

Dia mengakui tidak semua orang tua mampu membeli kuota internet. “Anak-anak yang tidak mampu dibantu dengan dana BOS, untuk pembelian paket data, ada 127 anak terdiri dari 100 anak tidak mampu dan 27 anak pemenang olimpiade," jelas Fita.

Lebih lanjut, ibu dari seorang putri tersebut mengungkapkan bantuan paket data siswa berdasarkan jenis kartu yang dipakai siswa yaitu Indosat, 3 (Three) dan Telkomsel.

"Anak-anak,  saya suruh pakai nomor handphone yang dipakai, kemudian kami verifikasi. Saya kerja sama dengan salah satu konter seluler di Purworejo, kisaran bantuan paket data  Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu, termasuk pajak," jelas dia.

Bantuan tersebut terhitung dua bulan mulai 25 April hingga 24 Juni 2020. Pada bulan Juni dipakai untuk kenaikan kelas berbasis online, penilaian akhir tahun pada 3-13 Juni. Adapun jadwal penerimaan rapor 19 Juni 2020.

Tak hanya siswa yang mendapat bantuan paket data, 15 orang guru tidak tetap (GTT) juga mendapatkan bantuan serupa.

Siswa kelas XII akan mendapatkan surat keterangan lulus. Transkrip nilai pengganti ijazah bisa diambil setiap hari dibatasi 18 siswa, pengambilan dari pukul 13:00 hingga 15:00. (sol)