Pemda DIY Percepat Vaksin Anak 6-12 Tahun

Pemda DIY Percepat Vaksin Anak 6-12 Tahun

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun segera dilaksanakan di seluruh daerah yang memenuhi syarat. Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya, yaitu capaian vaksin di provinsi yang melaksanakan vaksinasi anak harus sudah lebih dari 70 persen untuk dosis pertama. Sedangkan capaian vaksinasi di DIY untuk dosis pertama sudah mencapai 97,53 persen dari total sasaran sekitar 2,8 juta penduduk.

Kickoff vaksinasi di DIY dilaksanakan Sabtu (18/12/2021) di gedung Wana Bhakti Yasa atau selang 4 hari dari kickoff nasional yang dilaksakan di beberapa sekolah di Jakarta pada Selasa (14/12/2021) lalu. Percepatan vaksinasi anak ini merupakan salah upaya terbentukya kekebalan komunal pada anak guna pencegahan virus corona termasuk varian baru SARS-CoV-2 (B.1.1.529) atau dikenal dengan nama Omicron.

"Diawal kickoff ini kita kerjasama dengan dinas kesehatan kota jogja dan anak-anak dari SD Muhammadiyah. Harapannya setelah ini dinas kabupaten, kota juga untuk bisa mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak sehingga bisa [mengantisipasi] varian omicron yang justru lebih suka [menular] pada anak-anak," ungkap Ketua Satgas Covid-19 DIY, Sri Paduka Paku Alam X disela vaksinasi di Yogyakarta, Sabtu (18/12/2021) Siang.

Menurutnya, kabupaten/kota diminta mendorong sekolah dan orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka untuk mengikuti vaksinasi. Ditargetkan capaian vaksinasi anak bisa segera diselesaikan pada awal tahun 2022 mendatang.

"Ya secepatnya bisa segera selesai, kalau ada stok [vaksin] langsung disuntikkan,pokoknya teko [datang] saja," ujarnya.

Sementara Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DI Yogyakarta, Mei Neni Sitoresmi mengatakan, anak-anak memang rentan terpapar varian baru yaitu Omicron yang lebih mudah menular. Sebab mereka selama ini belum pernah mendapatkan vaksinasi sehingga lebih beresiko.

"Selama ini yang lebih banyak yang divaksin kan usia diatas 12 tahun. Karena itu justru ini kesempatan yang baik untuk mengadvokasi seluruh orang tua, vaksinasi itu penting untuk mencegah paparan omicron pada anak," ungkapnya.

Cakupan imunisasi yang tinggi pada anak-anak diharapkan akan menimbulkan herd immunity atau kekebalan komunal pada varian-varian baru Covid-19. Sebab bila cakupan vaksinasi rendah, mutasi virus akan mudah terjadi.

Apalagi anak usia 6 tahun juga belum boleh mendapatkan vaksinasi Covid-19. Bila kekebalan komunal tercapai melalui capaian vaksinasi usia diatas 6 tahun maka diharapkan balita-balita dan kaum rentan lain tidak akan terpapar virus.

"Mudah-mudahan dengan cakupan vaksinasi yang lebih luas pada anak-anak maka diharapkan kita lebih siap [menghadapi varian baru]," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningasatutie mengungkapkan, pada kick off kali ini, selain bekerja sama dengan Dinkes Kota Jogja, pihaknya juga menggandeng sejumlah sekolah di Kota Jogja. Adapun target dari vaksinasi kali ini adalah sebanyak 1.300 anak usia 6-11 tahun.

Dikatakannya, usai kick off, vaksinasi akan dilanjutkan ke sekolah-sekolah bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ini dilakukan agar vaksinator dari puskesmas setempat bekerja lebih efektif. Sebab, anak usia 6-11 tahun termasuk golongan rentan terinfeksi Covid-19, dan varian Omicron.

“Jadi, biar tidak bolak-balik ke sekolah. Kelas 1 dan 2 bisa divaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) , kelas 3 dan 4 yang tidak mendapatkan program BIAS bisa divaksin Covid-19. Kelas 5 dan 6 putri kan mendapatkan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) ,” tutup Pembajun.(*)