Pemeliharaan Jalan Wedi-Kalikotes Jadi Polemik

Pemeliharaan Jalan Wedi-Kalikotes Jadi Polemik

KORANBERNAS.ID--Proyek pemeliharaan Jalan Wedi-Kalikotes yang kini tengah digarap oleh pihak penyedia jasa CV Karya Putra menjadi sorotan warga sekitar. Pasalnya, aspal jalan yang sudah rusak dan sudah dicutter tidak dibongkar oleh penyedia jasa.

Padahal menurut warga, aspal yang sudah dicutter itu harus dibongkar dan dibersihkan terlebih dahulu, sebelum diaspal lagi. Sebab kalau tanpa dibongkar, percuma saja jalan itu diaspal lagi.

“Aneh sekali om. Itu aspal lama sudah rusak, mengelupas dan sudah dicutter. Artinya aspal lama harus dibuang dan dibersihkan. Baru diaspal lagi. Kalau seperti itu percuma saja diperbaiki. Sekali dilewati truk sudah pasti mengelupas lagi,”kata Basuki, warga sekitar, Senin (16/9/2019) pagi.

Selain mempertanyakan proses perbaikan jalan, dia juga menyoroti aspal yang telah terpasang di sejumlah titik. Aspal yang sudah terpasang juga banyak yang tidak sebidang dengan aspal lama. Bahkan di beberapa titik tetap saja masih bergelombang.

Dia meminta pengawas proyek dan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) agar benar-benar mengawasi pelaksanaan di lapangan dan menjaga kualitas pekerjaan.

Kepala Bidang Bina Marga DPU PR Kabupaten Klaten, Suryanto saat dikonfirmasi mengatakan akan cross check dulu di lapangan. Bilamana nanti penyedia jasa mengerjakan proyek tidak sesuai kontrak, maka DPU PR mengancam tidak akan membayar.

“Nanti akan kami cek dan konfirmasi dulu di lapangan. Harusnya kalau sudah dicutter ya aspal lama dibongkar. Tidak langsung digelar aspal,” terangnya.

Suryanto juga menambahkan, jika memang dalam pelaksanaannya nanti tidak sesuai kontrak ya harus dibongkar pekerjaannya. “Akan kami bongkar. Kami sering bongkar pekerjaan yang tidak sesuai kontrak kok,” jelas Suryanto.

Pihak CV Karya Putra yang diwakili Suharjanto membenarkan paket pemeliharaan Jalan Wedi-Kalikotes memang digarap olehnya. Namun kata dia, proyek tersebut digarap sesuai ketentuan.

“Besok pasti ada hitung-hitungannya. Kalau garapan kami kurang, pasti akan kami kembalikan. Dan jika garapan lami lebih tentu kami akan minta tambahan bayaran,” ujar mantan Kepala Desa Puluhan Kecamatan Trucuk itu. (SM)