Pemkab Sleman Fasilitasi Kunjungan ke Museum Dirgantara

Pemkab Sleman Fasilitasi Kunjungan ke Museum Dirgantara

KORANBERNAS.ID,SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) tahun 2023 ini menggandeng pengelola Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspurdirla) dalam rangka program Kunjung Perpustakaan.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo me-launching program tersebut dengan mengunjungi Muspurdirla, Senin (6/2/2023).

Kunjungan bupati juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi anak-anak terhadap pemahaman sejarah bangsa dan meningkatkan kecintaan terhadap dunia kedirgantaraan.

Bupati langsung diterima Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Kamuspusdirla) Kolonel Sus Yuto Nugroho.

Kustini mengatakan Pemkab Sleman saat ini memiliki program meningkatkan literasi anak- anak TK maupun SD dengan mengunjungi 35 kali selama setahun dengan jumlah peserta pengunjung 30 orang.

Kustini  menjelaskan program ini untuk meningkatkan pemahaman literasi terhadap anak-anak dan membuat anak-anak mengetahui tentang sejarah kedirgantaraan dan mencintai bangsa.

“Literasi tidak hanya sekadar membaca, tetapi anak-anak mengenal lingkungan dan budaya di lingkungan sekitar,” kata Kustini.

Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan kunjungan perpistakaan adalah langkah luar biasa dari Dinas Perpustakaan, dalam memberikan literasi kepada generasi, dan ini menjadi momen yang sangat berharga.

“Museum Dirgantara harus menjadi museum yang dinikmati oleh generasi muda dan anak-anak sebagai proses belajar,” kata Yuto.

Dijelaskan,  museum ini memiliki 61 pesawat terbang,  yang diletakkan di dalam ruangan 40 pesawat dan 21 di luar ruangan.

Yuto menegaskan Indonesia di zaman dulu dikenal dengan istilah Macan Asia dengan segala kemampuan kedirgantaraan yang tinggi, maka jika ingin mengetahui tentang kejayaan tersebut dapat mengunjungi museum Dirgantara Yogyakarta.

“Jika ingin mengetahui kedirgantaraan yang terkenal zaman dulu, datang ke Museum Dirgantara untuk mengetahui dari dekat, karena semua fasilitas sejarah tersebut terpajang rapi di museum ini,” jelasnya.

Kepala Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, Sri Wantini, mengatakan saat ini sedang digalakkan wisata pustaka dan kunjung pustaka.

Jika sekolah ingin mendapatkan layanan dari Pemda Sleman maka mengajukan permohonan ke Dinas Perpustakaan dan akan diseleksi dengan melihat partisipasi tinggi sekolah yang literasi.

“Peserta akan dijemput oleh armada bus dari Pemda Sleman, dengan harapan anak-anak mempunyai kemampuan literasi tertinggi seperti menciptakan atau berkarya,” kata Sri Wantini.

Program Pemda Sleman ini hanya sebatas PAUD dan SD selama 35 kali dalam setahun. (*)