Pemuda Pancasila Minta Aparat Tembak di Tempat Pelaku Kejahatan Jalanan

Pemuda Pancasila Minta Aparat Tembak di Tempat Pelaku Kejahatan Jalanan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Menanggapi maraknya aksi kejahatan jalanan di Yogyakarta yang mengusik rasa aman masyarakat, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DIY, Faried Jayen Soepardjan, meminta aparat keamanan bertindak tegas. Kalau perlu bisa diambil langkah tembak di tempat.

Menurut Jayen, langkah tegas itu penting mengingat aksi kekerasan yang dilakukan oleh para remaja tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lagi, bahkan mencoreng citra Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dan Kota Pariwisata. "Aksi kejahatan ini bukan sekadar kenakalan tetapi sudah kriminal," ujarnya, Minggu (16/2/2020) malam.

Dia tidak setuju para pelaku disebut klithih, tetapi lebih cocok disebut pelaku kriminal. Alasan dia, justru sebutan klithih itu membuat mereka bangga.

"Jika sudah memenuhi prosedur, kami mendorong aparat kepolisian tidak segan-segan melakukan tembak di tempat terhadap pelaku yang tertangkap saat melancarkan aksinya,” ujarnya di sela-sela pertemuan kader PP DIY di kediamannya, Dalem Sambisari Kalasan Sleman.

Menurut Jayen, masyarakat resah dan takut terhadap maraknya aksi itu. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa membuat Yogyakarta tidak nyaman, bahkan mengancam kunjungan wisatawan. Dia memberikan apresiasi pihak kepolisian yang memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Untuk pencegahan, dia sudah menginstruksikan pimpinan Pemuda Pancasila di semua level di DIY turut melakukan pemantauan munculnya ancaman aksi tersebut. “Kami sudah intruksikan sampai pimpinan tingkat anak ranting (setingkat pedusunan) untuk memantau lingkungan,” tegasnya.

Dia sepakat, aksi kekerasan jalanan tidak semata-mata tanggung jawab keluarga tetapi juga sekolah dan semua elemen masyarakat. "Pemuda Pancasila juga punya peran untuk memantau," tambahnya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DIY, Rany Widayati, mengatakan selain dengan tindakan tegas juga perlu diambil langkah-langkah pendekatan karena pelakunya anak-anak di bawah umur. Inilah pentingnya dilaksanakan deteksi dini sekaligus mencari solusi supaya masalah tersebut tidak terus berulang. (eru)