Pemulihan Pariwisata Yogyakarta Jadi Role Model PHRI Garut

Pemulihan Pariwisata Yogyakarta Jadi Role Model PHRI Garut

KORANBERNAS.ID  YOGYAKARTA -- Kabupaten Garut mempunyai panorama alam sangat indah dan menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Barat. Senjak pandemi melanda dunia pariwisata di Garut mati suri sehingga berdampak pada anjloknya omzet usaha jasa pariwisata (UJP) baik hotel dan restoran.

Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Garut sebagai asosiasi profesi UJP melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI DIY di e Royale Hotel, Jalan Dagen 6 Sosromenduran Kota Yogyakarta, Selasa (9/8/2022).

Ketua BPC PHRI Garut Deden Rohim kepada koranbernas.id mengatakan pihaknya ingin belajar pengelolaan pariwisata dengan BPD PHRI DIY, karena Jogja dianggap paling cepat bangkit setelah pandemi.

“Hebatnya Jogja pemulihan pariwisata saat ini sangat cepat, terbukti dengan tingkat hunian hotel yang ada. Wisatawan domestik maupun mancanegara mulai berdatangan dan berwisata di Jogja, hal inilah yang menjadi semangat untuk belajar di Jogja,” kata Deden.

Deden Rohim menambahkan selama pandemi BPC PHRI Garut pernah melakukan aksi kibarkan bendera putih yang bukan berarti menyerah terhadap keadaan akan tetapi sebagai ekspresi kelelahan.

“Kami lelah adanya pandemi Covid-19, dengan aturan ketat sehingga UJP baik hotel dan restoran di Garut tidak dapat menjalankan operasionalnya secara maksimal,” kata Deden.

Sekretaris BPD PHRI DIY Herman Tony menyampaikan apresiasinya kepada BPC PHRI Garut atas kunjungannya ke Jogja. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat positif untuk saling menimba ilmu sesama anggota PHRI.

“PHRI DIY dalam menghadapi Covid-19 mempunyai tagline Guyub Sesarengan yang dimaknai bahwa seluruh aktivitas pariwisata selalu melibatkan BPC PHRI di empat Kabupaten dikarenakan Kota Jogja sudah melebur dengan BPD PHRI DIY. Semangat kebersamaan itulah yang membuat kita kuat dengan dibantu oleh pemangku kebijakan baik Dinas Pariwisata selaku eksekutif dan DPRD sebagai lembaga legislatifnya untuk menampung masukan dari anggota,” ujar Herman.

Dia menjelaskan tingkat hunian hotel pada saat ini sudah mulai membaik sekitar 60-70 persen pada weekday session.

Ketua BPC PHRI Sleman Joko Paromo mengungkapkan pihaknya selalu bergandengan tangan di dalam menghadapi pandemi. Kebijakan dari Pemkab Sleman yang sangat merugikan UJP dikomunikasikan dengan seluruh pemangku kebijakan agar mendapatkan solusi terbaik.

“Hasil negosiasi dengan pemerintah tersebut sedikit banyak dapat sedikit membuka keran untuk peningkatan kunjungan tanpa meninggalkan protokol kesehatan (prokes) yang ada,” ungkap Joko.

Kunjungan kerja yang merupakan rangkaian dari Raker BPC PHRI Garut ini dihadiri oleh Anggota DPRD Garut Juju Hartati, Sekretaris PHRI Garut Fiki Radiansyah, tokoh pariwisata Garut Ato Hermanto, Ketua PHRI Sleman Joko Paromo,Wakil Ketua BPC PHRI Gunungkidul Agung, Wakil Ketua BPC PHRI Kulonprogo Anung Marganto, dan Wakil Ketua PHRI Bantul Handono. (*)