Pengguna LPG Diimbau Menyiapkan Stok Sebelum 22 Desember

Pengguna LPG Diimbau Menyiapkan Stok Sebelum 22 Desember

KORANBERNAS.ID, SEMARANG—Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, pihak Pertamina mengimbau agar masyarakat pengguna LPG subsidi maupun non subsidi, menyiapkan stok sebelum 22 Desember 2020. Kesiapan ini diperlukan, sebagai langkah antisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan permintaan, yang sangat mungkin akan berpengaruh terhadap ketersediaan stok di pangkalan.

Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, serapan atau permintaan terhadap LPG diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 10 persen, saat liburan panjang Natal dan akhir tahun ini.

Perkiraan ini didasarkan atas pengalaman dan data-data dari musim liburan yang sama tahun-tahun sebelumnya.

“Prediksi kami, akan ada peningkatan sebesar 10 persen untuk LPG jenis PSO dan 11 persen untuk LPG Non Subsidi atau Non PSO. Peningkatan tertinggi kami prediksi akan terjadi di tanggal 22 Desember 2020 menjelang Natal dan 29 Desember 2020 menjelang Tahun Baru. Kami mengimbau, agar konsumen menyiapkan stok beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi kesediaan stok di pangkalan kami,” kata Arya, dalam rilisnya, Selasa (15/12/2020).

Arya mengatakan, menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, pihaknya sudah menyiagakan stok BBM dan LPG, guna mengantisipasi kemungkinan peningkatan konsumsi masyarakat. Langkah antisipasi, juga dilakukan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru, yang dimulai sejak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021.

Menurutnya, pengaktifan Satgas kali ini sebagai upaya antisipasi kesiapan stok BBM dan LPG jika terjadi peningkatan aktifitas masyarakat.

“Kami juga memprediksi, penyaluran produk terutama BBM jenis gasoline akan turun 11 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu dari 14.000 kiloliter (KL) menjadi 12.600 KL. Meskipun jumlah tersebut lebih rendah dari tahun lalu jika dibandingkan rata-rata harian selama pandemi Covid-19 yang berada di angka 11.750 KL, maka prediksi BBM jenis gasoline Natal dan Tahun Baru 2021 naik sebesar 8 persen,” lanjutnya.

Prediksi penurunan konsumsi BBM jenis gasoline saat Natal dan Tahun Baru kali ini, tidak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, dan penerapan protokol Covid-19.

Sedangkan untuk konsumsi produk lainnya seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina Jawa Bagian Tengah memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11 persen, yaitu dari 5.700 KL menjadi 5.100 KL per hari.

“Penurunan ini diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi oleh sektor industri akan libur selama Natal dan Tahun Baru,” tambah Arya.

Kenaikan permintaan BBM Gasoline dan LPG baik yang subsidi maupun yang non subsidi di Jawa Tengah, kata Arya, diprediksi akan sedikit lebih tinggi dibandingkan wilayah DIY.

Untuk wilayah Jawa Tengah, pihaknya memperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 8% untuk BBM jenis Gasoline, yaitu dari rataan harian normal sebesar 10.200 KL menjadi 11.000 KL per hari. Sedangkan untuk LPG PSO, diprediksi akan naik sebesar 10% dari rataan harian normal 3.480 Metric Ton (MT) menjadi 3.820 MT perhari dan LPG NPSO akan naik 12% yaitu dari 262 MT menjadi 282 MT per hari.

Sementara itu untuk wilayah DI Yogyakarta, kenaikan diperkirakan sebesar 6 persen untuk BBM jenis Gasoline. Yaitu dari rataan harian normal sebesar 1.510 KL menjadi 1.600 KL per hari. Sedangkan untuk LPG PSO, diprediksi akan naik sebesar 10% dari rataan harian normal 380 Metric Ton (MT) menjadi 420 MT perhari dan LPG NPSO akan naik 9% yaitu dari 61 MT menjadi 66 MT per hari. (*)