Penguatan UMKM untuk Membangkitkan Ekonomi pada Masa Pandemi

Penguatan UMKM untuk Membangkitkan Ekonomi pada Masa Pandemi

A. PENDAHULUAN 

PANDEMI Covid-19 telah membawa dampak signifikan terhadap ekonomi global, termasuk salah satunya Indonesia. Situasi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik. Data pada kuartal kedua juga kurang bersahabat, menunjukkan kemunduran sebesar -5,32 persen, yang terburuk sejak tahun 1999. Menurut data dari kuartal kedua 2020, konsumsi rumah tangga turun 5%, pengeluaran pemerintah turun 6%, ekspor tumbuh turun -11,66 persen, dan impor tumbuh turun -16,96 persen. Data tersebut memastikan kontraksi yang ditampilkan oleh sebagai besar sektor industri yang bekerja di Indonesia. 

Penurunan ekonomi yang signifikan telah mendorong pembuatan vaksin untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini dan menyebabkan banyak hal kembali normal. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang dibuat sejalan dengan sumber daya yang ada, sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021 dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,3%, berdasarkan perkiraan Asian Development Bank. Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar ini juga didukung oleh sektor ekonomi yang peminatnya tinggi saat pandemi menggegerkan Indonesia. 

Untuk jangka panjang, ketergantungan kepada pemerintah akan menjadi masalah, karena dana pemerintah yang terbatas. Oleh sebab itu penyesuaian alokasi anggaran terhadap beberapa hal yang memberikan manfaat untuk jangka panjang. Salah satu kebijakan yang diberikan dapat berupa pembinaan untuk UMKM. Sayangnya, materi dari pelatihan tersebut dinilai kurang tepat sasaran dan penggunaan anggaran sebesar Rp 20 triliun menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan dapat dilakukan dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan atau bersifat on-demand

B. PEMBAHASAN 

Pada masa pandemi sekarang ini, Pemerintah selalu menjaga balance antara penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan cara ‘gas dan rem’. Program PEN juga ditujukan untuk mengembangkan sektor UMKM, yang merupakan satu di antara sektor usaha yang terkena pandemi. Selain itu tetap tanpa melupakan faktor penanganan pandemi Covid-19. Hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama, baik Pemerintah Pusat, Daerah, maupun pelaku usaha, untuk makin menegakkan pelaksanaan prokes dengan baik dan benar. Pemerintah terus mendorong Program PEN bagi pelaku usaha UMKM, di antaranya melalui Krediti Usaha Rakyat (KUR) serta memberikan kemudahan bagi UMKM melalui UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, seperti kemudahan untuk pendirian usaha dan mendapatkan sertifikasi halal. Dalam rangka PEN, pemerintah telah menganggarkan Rp 184,83 triliun atau 26,4% untuk dukungan UMKM dari total anggaran PEN 2021 senilai Rp 699,43 triliun. Anggaran tersebut meningkat dari anggaran tahun sebelumnya yang sebesar Rp 173,17 triliun. Sehingga, aktivitas usaha UMKM semakin menguat dan berpeluang untuk mengungkit pertumbuhan. Dengan penguatan UMKM tersebut, diharapkan stabilitas ekonomi dapat tercapai. Salah satu wujud implementasinya adalah acara yang diadakan hari ini bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan fokus penyelamatan UMKM pada masa pandemi. 

Pelatihan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah penyangga. Juga Gerakan Belanja di Warung Tetangga.

Kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM dengan 9 BUMN Klaster Pangan, Bulog, dan PTPN. Adanya kegiatan usaha. Ia menambahkan keterampilan dan keahlian dalam membuat produk oleh-oleh khas daerah seperti: souvenir motif lukis Batak (gorga), masker dari kain jumputan, kain ulos, kerajinan tangan, kaos, dan motif batik. Kemudian, dengan meningkatkan inovasi produk yang berorientasi pada pasar, meningkatkan jiwa wirausaha dengan memaksimalkan potensi wisata daerah dan mampu membuat rencana bisnis, dapat meningkatkan jiwa wirausaha. 

C. PENUTUP 

Kegiatan UMKM menjadi jawaban perbaikan ekomoni Indonesia yang terpuruk karena pandemi Covid-19. Dengan diadakannya pengarahan dan bimbingan yang intens, kegiatan UMKM tidak hanya membantu dalam sektor ekonomi, tetapi sekaligus promosi kebudayaan daerah itu sendiri. Menjadikan banyak kegiatan yang produktif sehingga nilai ekonomi tetap berputar. Ya, UMKM menjadi salah satu cara yang mampu menjawab tantangan ini. *

Feri, Aprilia, Kurniawan, Lero, & Kurniawan

Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.