Percepat Vaksinasi, Purworejo Terapkan Door to Door

Percepat Vaksinasi, Purworejo Terapkan Door to Door

KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Purworejo melakukan percepatan vaksinasi melalui konsep door to door. Sebab  masih ada 38 ribu dosis vaksin yang harus disalurkan sampai dengan Desember 2021 mendatang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo, Said Romadhon dalam Rakor Capaian dan Akslerasi Covid-19 di ruang Otonom Kantor Setda Kabupaten Purworejo, Selasa (23/11/2021) mengungkapkan saat ini Purworejo berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.  Capaian vaksinasi dosis pertama baru sebesar 58,26 persen. Padahal untuk mencapai PPKM level 1, capaian vaksinasu harus minimali 70 persen.

"Perlu percepatan vaksinasi dengan konsep berbasis desa atau _door to door dan juga penggerakan sasaran vaksinasi pada masyarakat umum," kata Said.

Said pun menginstruksikan seluruh camat bersama Puskemas untuk berkoordinasi dengan seluruh desa yang capaian vaksinasinya masih rendah. Konsep door to door nantinya  disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing wilayah mengingat karakteristik masyarakatnya berbeda antar wilayah.

Menurut Said, percepatan vaksinasi tersebut juga sebagai upaya mencapai PPKM level 1 di Kabupaten Purworejo, yang selama ini terkendala pada capaian vaksinasi yang belum memenuhi target.

"Selain door to door, untuk layanan vaksinasi yang sudah berjalan baik di RSUD, maupun Puskesmas tetap berjalan seperti biasa dan bahkan perlu ditingkatkan," imbuhnya.

Sementara itu Dr Chusni Mubarok SppD MSc dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tjitrowardojo menyampaikan untuk percepatan vaksinasi perlu intervensi ke masyarakat terkait pentingnya vaksin, mengingat masih banyak masyarakat yang ragu untuk divaksin.

"Jangan menunggu masyarakat sukarela untuk divaksin, perlu intervensi dan juga edukasi terkait pentingnya vaksin, perlu ditanamkan pemahaman bila akan lebih menderita sakit karena kena covid, daripada sakit karena efek divaksin," terang Chusni.

Chusni juga meyakinkan  semua jenis vaksin di Indonesia aman bagi masyarakat karena sudah melalui riset dan uji mendalam, gejala sementara paska vaksinasi yang timbul reaktivasi adalah proses dari kekebalan tubuh.

“Selain sudah divaksin tak lupa harus tetap diimbangi, dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan pada setiap kegiatan,”ujarnya.(*)