Perempuan Difabel Ini Jadi Juru Parkir Demi Hidupi Dua Putrinya

Perempuan Difabel Ini Jadi Juru Parkir Demi Hidupi Dua Putrinya

KORANBERNAS.ID --  Sejak berpisah dengan suaminya sekitar tujuh tahun silam, Ny Heri Purwaningsih menjadi single parent.

Dia harus kuat menopang kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Bahkan dia banting tulang mengais rezeki untuk biaya kedua putrinya.

Warga Senepo Barat RT 01/RW 03 Kecamatan Kutoarjo Purworejo ini sehari-harinya selain menjajakan kue cak we keliling, juga sebagai juru parkir di depan bakso Sukar Kutoarjo.

Sesekali dia juga berprofesi sebagai tukang pijat guna mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya beruntung memiliki adik yang kerja di luar negeri, bisa membantu biaya pendidikan kuliah anak sulung," terangnya.

Dengan bantuan biaya dari adiknya, anak sulungnya lulus dari perguruan tinggi negeri di Yogyakarta.

"Alhamdulilah anak sulung saya sudah bekerja, dan sekarang saya membiayai adiknya yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar," bebernya.

Perempuan ini tergolong warga miskin. Bantuan yang diterimanya baru dari KIS saja.

"Saya berharap mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) karena saya miskin. Kenapa tetangga yang kaya kok bisa mendapatkan PKH," paparnya heran, di sela-sela Sarasehan dan Seminar Hari Disabilitas Internasional Tahun 2019, Selasa (3/12/2019), di Pendapa Kabupaten Purworejo.

Kondisi rumah yang ditempati bersama anak-anaknya hampir ambruk. Uluran tangan dari pemerintah belum kunjung datang.

Perempuan difabel itu juga belum pernah menerima bantuan dari APBD II Purworejo berupa bantuan untuk Orang dengan Kedisabilitasan Berat (ODKB) sebesar Rp 300.000 per bulan.

Sekretaris Dinas Sosial (Sekdinsos), Sri Lestariningsih, kepada koranbernas.id, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan, yang bersangkutan baru saja mendapat bantuan KIS.

"Untuk lainnya coba besok akan kita cek," terang Tari, panggilan akrabnya. (sol)