Personel Brimob Semprot Gedung DPRD DIY

Personel Brimob Semprot Gedung DPRD DIY

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah 16 personel Sat Gegana Brimob Polda DIY, Rabu (18/3/2020), turun ke Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro. Dibekali alat pelindung diri (APD) mereka menyemprotkan disinfektan di lingkungan gedung wakil rakyat tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan merebaknya virus Corona.

Tim yang dipimpin langsung Perwira Pelaksana Harian (Palakhar) Komandan Detasemen Gegana Sat Brimob Polda DIY, AKP Suripto, itu memasuki ruang demi ruangan fraksi, ruang rapat,  lobi maupun titik-titik strategis yang sering dijadikan tempat berkumpul.  Penyemprotan dimulai dari Masjid Malioboro yang setiap harinya selalu ramai digunakan wisatawan untuk beribadah salat.

“Sasarannya adalah tempat dan benda-benda yang biasa disentuh atau untuk berkerumun banyak orang,” ungkap AKP Suripto.

Penyemprotan merupakan tindak lanjut dari permohonan Ketua DPRD DIY melalui Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Retno Sudiyanti. “Ini kali pertama, berikutnya bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali,” kata Suripto.

Keterbatasan alat dan personel kadang-kadang menjadi kendala. Namun demikian pihaknya setiap hari harus bergerak dan selalu bergerak membantu masyarakat.

“Setiap hari ada sasaran biarpun kecil, daripada tidak sama sekali kita berbuat semaksimal mungkin. Kita dahulukan tempat-tempat konsentrasi publik berdasarkan skala prioritas dan permohonan, syukur-syukur bisa memenuhi permintaan seluruh warga yang membutuhkan,” kata dia. Rencana berikutnya penyemprotan dilaksanakan di Kecamatan Gondokusuman.

Penyemprotan disinfektan di DPRD DIY di Jalan Malioboro. (istimewa)

Suripto mengakui sulitnya mencari disinfektan, obat mirip pil padat yang setiap butirnya dicampur air lima liter itu. Kebetulan stok obat jumlahnya sangat terbatas.

Pihaknya sudah memohon ke Dinas Kesehatan DIY kemudian  diarahkan ke BPBD DIY namun stok habis. Diharapkan DPRD DIY bisa membantu, mendorong instansi terkait mencari disinfektan yang saat ini sangat dibutuhkan.

Kasubag Humas DPRD DIY, Pat Nugroho, mengatakan ada atau tidak ada Corona sebenarnya semua kantor pemerintah harus menyediakan sarana cuci tangan. “Bagi kita, ini satu cara mengubah gaya hidup kita lebih sehat,” kata dia.

Retno Sudiyanti menegaskan Corona tidak mengenal jender dan kasta. Gedung dewan disemprot disinfektan karena masuk kategori tempat dengan mobilitas tinggi. Banyaknya tamu yang hadir sulit diketahui siapa berinteraksi dengan siapa.

Sebagai langkah pencegahan, secepatnya dewan berinisiatif melakukan penyemprotan disinfektan. Sempat menunggu lama, kebetulan dari Brimob bersedia membantu.

“Karena Brimob salah satu tugasnya membantu masyarakat yang membutuhkan, kita kerja sama. Saya koordinasikan apalagi Pak Dansat dan Pak Kabagops welcome. Sepanjang obat disinfektan didapat, bisa dibantu penyemprotan dan itu gratis,” ujarnya. (sol)