Pertama di Indonesia, APPRIentice Siapkan Mahasiswa Jadi Praktisi PR Terbaik

Pertama di Indonesia, APPRIentice Siapkan Mahasiswa Jadi Praktisi PR Terbaik

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Pertama kali di Indonesia, Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI) menyelenggarakan Inkubator PR Consultant bertajuk APPRIentice yang akan membekali para mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk menjadi praktisi Public Relations (PR) yang handal dan siap diserap industri di kemudian hari.

Sebanyak 60 mahasiswa Ilmu Komunikasi dari 14 perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, Solo dan Semarang telah diseleksi untuk menjadi peserta. Dalam program yang akan berlangsung secara virtual selama tiga bulan hingga 21 Januari 2021 ini, semua peserta tidak dikenakan biaya.

“Hal ini merupakan bentuk kontribusi aktif APPRI bagi masyarakat dalam upaya pengembangan kompetensi Public Relations agar tercipta talenta-talenta terbaik di industri PR di Indonesia,” kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), Jojo S. Nugroho, dalam webinar APPRIentice, Rabu (15/10/2020).

Kegiatan APPRIentice sendiri diawali dengan kegiatan workshop intensif dua sesi per hari selama 5 hari, dari 12-16 Oktober 2020. Workshop intensif difasilitasi oleh sebelas CEO atau Pimpinan Agensi anggota APPRI yang akan memaparkan berbagai materi praktis terkait layanan PR dan pengembangan profesionalisme praktisi PR. Semua peserta wajib hadir setiap sesi dan akan didiskualifikasi jika absen lebih dari satu sesi.

Satria Nur Hidayat, peserta APPRIentice dari Undip Semarang, mengatakan merasa beruntung dan sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini. "Saya sangat antusias karena bisa bertemu dengan praktisi PR yang hebat dan berkompeten di bidangnya, serta bertemu teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi dari daerah lain,” katanya.

"Bener-bener priceless banget deh, ikutan APPRIentice! Gara-gara ketemu langsung sama praktisinya, jadi tahu anak PR itu sekreatif dan sekeren itu!" tambah Shofi Nurul Wafa, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 

Materi yang diajarkan selama 5 hari penuh tersebut adalah Strategic PR, Stakeholder Mapping, CSR & Sustainability, Media Relations, Digital PR, Proposal Kampanye PR, Mitigasi dan Manajemen Krisis, PR Writings, Monitoring dan Evaluasi serta Professional dan Personal Development.

“Semua materi ini sudah dipilihkan sebagai kompetensi yang wajib untuk dimiliki oleh seorang praktisi PR. Kami buka-bukaan dapurnya konsultan PR untuk mereka. Materi ini ‘daging’ semua isinya,” kata Jojo.

“Setelah workshop, seluruh peserta akan dibagi menjadi 12 tim kemudian akan ‘diadopsi’ dan diinkubasi oleh 12 agensi anggota APPRI. Masing-masing tim akan menjalankan tugas layaknya agensi PR sesungguhnya,” tambah Arya Gumilar, Head of People Development, APPRI.

Setiap tim akan didampingi oleh mentor, dan akan ikut secara aktif menjalankan berbagai peran/fungsi, antara lain sebagai strategic planner, account executive, manager, business development, creative art director, dan creative writer dalam proyek yang sedang ditangani agensi pengadopsi.

Kegiatannya dapat mencakup proses brainstorming, video conference dengan klien, pembuatan desain, penulisan press release, pengelolaan sosial media, pembuatan laporan dan lain-lain.

Di akhir kegiatan, setiap peserta diminta membuat video presentasi mengenai pengalaman mengikuti APPRIentice dan mengunggahnya ke platform media sosial. 

“Sebuah kesempatan emas bisa ikut program APPRIentice. Banyak ilmu dan insight yang diberikan oleh para praktisi PR hebat yang nggak bakalan didapetin di dalam kelas,” tandas Alfaren Niambahar dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) adalah satu-satunya asosiasi yang menaungi perusahaan Public Relations lokal di Tanah Air. Didirikan oleh sejumlah tokoh PR nasional sejak 10 April 1987, APPRI bertujuan mendorong kemajuan serta keahlian anggotanya, sehingga perusahaan-perusahaan PR Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan bersaing di tingkat internasional. (*)