Pertama di Indonesia, Sonobudoyo Memiliki Alat Canggih Mendeteksi Koleksi Museum

Pertama di Indonesia, Sonobudoyo Memiliki Alat Canggih Mendeteksi Koleksi Museum

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Museum Negeri Sonobudoyo segera melakukan pemutakhiran data benda koleksi dengan alat canggih. Alat X-Ray Flouresence (XRF) ini telah cukup populer digunakan pada museum-museum ternama di luar negeri, Jerman, Italia, Perancis dan Belanda namun tidak di Indonesia.

Museum Negeri Sonobudoyolah, museum pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi ini. Sebagai pionir, Museum Negeri Sonobudoyo pun membuka diri untuk melakukan lokakarya untuk 30 perwakilan museum dan instansi, di sekitar DIY.

"Dalam lokakarya ini, perwakilan masing-masing museum dipersilahkan membawa benda koleksi yang akan dimutakhirkan datanya dengan alat tersebut," kata Alfred Wirasasmita, Product Specialist XRF kepada wartawan pada Selasa (4/10/2022).

"Alat ini dengan mudah mendeteksi materi yang terkandung pada benda yang akan diteliti, dengan demikian ahli kami akan lebih mudah untuk mengetahui asal usul benda tersebut, baik dari zaman benda tersebut berasal dan dari peninggalan daerah mana," terangnya.

Secara teknis, Ery Sustiyadi Kasie Koleksi, Konservasi, dan Dokumentasi Sonobudoyo menyampaikan, alat X Ray Flourensence ini bukan hanya mampu mengidentifikasi objek berbahan logam saja, melainkan material batuan, kulit, dan lain-lain.

"Jadi kalau di Indonesia ini yang pertama. Kami memfasilitasi identifikasi koleksi museum," imbuhnya.

Beberapa objek milik Museum Negeri Sonobudoyo yang telah diidentifikasi yakni keris, wayang serta beberapa koleksi topeng. Sementara ini pengujian objek masih didampingi mentor dari Italia.

Kepala Museum Sonobudoyo, Setyawan Sahli mengatakan, sekitar 44 ribu atau 90 persen koleksi Museum Sonobudoyo hingga saat ini belum terindentifikasi asal usul dan usianya.

"Saat ini ada sekitar 63 ribu koleksi yang tersimpan di museum ini. Sampai saat ini ada lebih dari 90 persen koleksi kami yang belum diketahui asal-usulnya, yang tertua dari zaman prasejarah,” lanjutnya.

Sementara untuk mendatangkan ahli dalam mengidentifikasi koleksi bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, Museum Negeri Sonobudoyo mendatangkan teknologi x-ray flouresence ini, sehingga dengan alat ini mengidentifikasi dan mengintepretasikan koleksi-koleksi yang dimiliki bisa dilakukan dengan mudah.(*)