Peta Politik Berubah, Gagal Jadi Calon Independen Kelick Mendukung Paslon Immawan-Martanty

Peta Politik Berubah, Gagal Jadi Calon Independen Kelick Mendukung Paslon Immawan-Martanty

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Beberapa jam sebelum kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 berakhir, peta politik di Gunungkidul berubah. Kelick Agung Nugroho yang awalnya mencalonkan diri menjadi bupati lewat jalur independen tetapi akhirnya gagal, kini justru mengalihkan dukungannya kepada pasangan cabup-cawabup nomor 2, Immawan Wahyudi Martanty Soenar Dewi.

“Terus terang saya menjatuhkan pilihan pada Pak Immawan karena cocok dengan kepemimpinanya. Semua pasangan cabup-cawabup di Gunungkidul ini baik. Namun, terus terang saya tidak rela Gunungkidul tidak dipimpin pasangan Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi,” kata Kelick di Wonosari, Sabtu (5/12/2020).

Dia mengakui, dukungannya ini tidak hanya secara pribadi namun tidak kurang 50.000 warga Gunungkidul yang pernah mendukung dirinya secara otomatis mengikuti jejaknya.

“Ketika saya datang ke Pak Immawan, pasti semua tahu. Bahkan separo lebih selama ini sudah merapat ke Pak Immawan,” katanya.

Pengamatan dia, kondisi politik sekarang ini masyarakat lebih memilih sikap pragmatisme khususnya pada Pilkada Gunungkidul 2020. Dengan menganut  paham ini, maka uang menjadi motivasi utama berpolitik. “Kalau saya lihat, ada 70 persen masyarakat yang pragmatis dan hanya 30 persen yang tidak pragmatis, ini sangat memprihatinkan,” tambahnya.

Kelick meyakini Immawan dengan rekam jejaknya merupakan harapan bagi warga Gunungkidul untuk melakukan perlawanan terhadap pragmatisme politik.

“Saya tahu persis Pak Immawan sehingga pantas untuk memimpin Gunungkidul,” katanya. Bahkan selama masa jabatannya sepuluh tahun menjadi Wakil Bupati Gunungkidul, dia tahu betul bagaimana keseharian dan etika tindak tanduk Immawan dalam kehidupan sosial maupun birokrasi.

Menanggapi deklarasi dukungan Kelick, Immawan mengucapkan terima kasih. Dia berharap bergabungnya Kelick akan semakin memuluskan langkahnya menjadi orang nomor satu di Gunungkidul. (*)