Pilkada Bukan Ibarat Ganti Ban

Pilkada Bukan Ibarat Ganti Ban

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pasangan Calon Bupati Drs H Suharsono dan Calon Wakil Bupati H Totok Sudarto atau dikenal dengan pasangan Noto mendapat rekomendasi pencalonan dari DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020.

Penyerahan SK rekomendasi dilakukan Ketua DPW PKS DIY Ustad  Darul Falah S Hut MP di Kantor DPD PKS Bantul, Sabtu (22/8/2020) sore. Dia didampingi Ketua DPD PKS Bantul Amir Syarifudin dan Sekretaris DPD PKS Bantul Agung Laksmono dengan disaksikan anggota Fraksi PKS DPR RI H Sukamta, anggota FPKS DPRD Bantul, pengurus DPW PKS DIY dan DPD PKS Bantul, pengurus cabang dari 17 kecamatan dan unsur terkait serta ketua Timses Noto, Arif Iskandar.

Dalam sambutanya Darul Falah  mengatakan untuk level DIY pada pemilu legislatif lalu PKS  meraih suara menempati urutan nomor dua. Ini tentu harus disempurnakan dengan kemenangan calon kepala daerah yang diusung  dalam Pilkada serentak yakni Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman. “Termasuk Bantul, saya berharap Pilkada ini bisa dimenangkan oleh calon yang kita usung bersama partai koalisi,” kata Darul Falah.

Jika pilkada ibarat balap mobil formula, menurutnya, sudah tidak perlu ganti ban maupun menambah bahan bakar. Tinggal berlari secepat-cepatnya atau sprint. “Ini artinya seluruh pengurus dan kader harus kompak dan solid untuk bisa memenangkan pasangan Bapak Suharsono-Bapak Totok Sudarto,” katanya.

Amir  Syarifudin menambahkan penyerahan  SK rekomendasi ini menjadi momen paling bagus bagi PKS, kader, simpatisan dan masyarakat Bantul.

“Duduk bersama PKS itu tidak enak. Karena kami  ingin calon bupati dan wakil bupati hukumnya wajib menjaga Pancasila sebagai dasar negara RI. Nanti akan ada kontrak politik yang kami minta ke pasangan calon,” kata Amir.

Duduk di kursi PKS, lanjut anggota DRRD DIY ini,  juga tidak enak. Karena harus bekerja dan membuat program bagaimana cara mensejahterakan masyarakat dan menjadikan Bantul lebih baik termasuk terjaminnya sektor pendidikan dan kesehatan.

“Kalau soal komitmen, jangan diragukan lagi. Hal itu telah kita tunjukkan selama Bapak Suharsono menjabat. Dulu kami juga mengusung, tidak ada kader kami yang melawan kebijakan bupati,” katanya.

Maka ketika  SK rekom  ini turun wajib hukumnya semua pengurus dan kader PKS mendukung demi suksesnya pasangan tersebut. “Seandainya Pilkada maju 9 September, saksi dari PKS sudah siap. Ini artinya partai dan mesin politik memiliki komitmen besar pada pasangan Bapak Suharsono-Bapak Totok agar bisa menang pilkada,” tandas Amir.

Penentuan pilihan kepada pasangan Noto bukanlah instan melainkan melalui rapat musyawarah berkali-kali serta memperhatikan survei internal di mana pasangan Noto unggul.

PKS melihat selama Bantul dipimpin Bupati Suharsono, tidak ada temuan kasus atau zero kasus hukum. Ini yang memantapkan PKS mendukung pasangan yang juga diusung  Partai Gerindra, Nasdem, Partai Golkar, PPP dan PBB tersebut.

Menurut Amir, suara PKS pada Pilpres dan Pileg lalu total 70.000 suara. “Maka jumlah suara ini harus kita amankan,” katanya. (sol)