Pilkada Bukan Perang NU vs Muhammadiyah

Pilkada Bukan Perang NU vs Muhammadiyah

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Ratusan warga nahdliyin (NU) yang membentuk relawan Sapu Jagat mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Drs H Suharsono-Totok Sudarto Mpd atau pasangan 'Noto' dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Deklarasi dukungan dilakukan di kediaman Suharsono yang juga petahana di Jalan Parangtritis,Demangan, Bantul, Selasa (4/8/2020) malam. Deklarasi ini dihadiri pasangan Noto dan para tokoh nahdliyin di Bantul.
  
Kyai Asrofi Ketua Relawan Sapu Jagat mengatakan jika relawan ini sebagian besar adalah warga nahdliyin non struktural. Mereka yang memiliki latar belakang beragam,mulai petani, pedagang, seniman, dan profesi lainya sepakat mendukung pasangan 'Noto' dengan beberapa pertimbangan.

"Diantaranya Pemkab Bantul mendapat opini dari BPK yakni wajar tanpa pengecualian. Baik dalam pengelolaa keuangan maupun dalam pemerintahan.Kami ingin keberhasilan ini bisa berlanjut agar Bantul semakin baik," ujarnya.

Relawan berharap pembangunan selama 5 tahun yang sudah dilalui harus terus didorong ke depanya," katanya. Diharapkan pemberian dukungan ini juga mampu  membawa pasangan 'Noto' pada kemenangan.
   
"Maka sekarang kita harus berpikir bagaimana membuat sayap pergerakan melalui jalur yang ditetapkan. Dan mari kita lanjutkan pembangunan di Bantul dengan memilih pasangan 'Noto',"katanya.

Sementara Suharsono mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh relawan Sapu Jagat kepada dirinya.
    
"Saya berharap Bantul bisa semakin maju dan saya asli Bantul,saya siap mengabdi untuk Bantul sebagai tanah kelahiran kita bersama,"katanya.
    
Ditambahkannya, Bantul adalah gudang seniman termasuk ISI juga ada di Bantul maka dirinya mendukung seniman untuk berkembang. Misalnya  tahun 2021 akan mulai dibangun rumah budaya dengan anggaran Rp 75 miliar dan tanahnya sudah siap yakni di perbatasan Kecamatan Kasihan dan Pajangan.
    
Selain itu Pemkab Bantul saat ini sedang mendaftarkan seni jatilan sebagai ikon Bantul dan sedang proses di Kemenkum HAM. "Sehingga kalau di Ponorogo ada reog,di Bantul ikonya jatilan,"katanya.
  
Sementara ketua Tim Sukses 'Noto', Arif Iskandar mengatakan bahwa Pilkada  Bantul bukanlah pertarungan NU versus Muhammadiyah. Pilkada ini tidak mencari pemimpin NU atau pemimpin Muhammadiyah namun pemimpin semua golongan dan pemimpin Bantul.
 
"Isu tersebut tidak benar jika ada yang mengatakan Pilkada Bantul merupakan  pertarungan NU-Muhammadiyah. Ini harus dijelaskan oleh bapak ibu semua anggota relawan Sapu Jagat kepada masyarakat  agar tidak salah persepsi,"katanya.
  
Saat ini,lanjutnya pasangan Noto sudah diusung Partai Gerindra,Nasdem,Golkar,PKS,PPP dan dalam waktu dekat Partai Bulan Bintang (PBB) serta Partai Demokrat ikut bergabung. Deklarasi dukungan partai rencananya  akan dilakukan 16 Agustus mendatang.
   
"Kita harus fokus pada pemenangan pasangan yang kita usung. Pesan saya  jangan mencela pasangan lain,"katanya. (yve)