Pilkada Sleman Memasuki Tahapan Paling Krusial

Pilkada Sleman Memasuki Tahapan Paling Krusial

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di wilayah Kabupaten Sleman kembali dilanjutkan setelah dihentikan karena pandemi Covid-19.

Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Indah Sri Wulandari,   menyebut saat ini tahapan pilkada memasuki pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih.

“Sekarang kita berada dalam tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih,” jelas Indah Wulandari kepada wartawan di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Kamis (9/7/2020).

Pemutakhiran data merupakan salah satu tahapan paling krusial dan strategis bagi terselenggaranya pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman.

“Tahapan ini menentukan tahapan selanjutnya, mulai dari penentuan jumlah TPS, alokasi logistik, pola sosialisasi pemilihan dan rekapitulasi hasil suara. Jika tahapan ini bermasalah atau tidak valid, dapat dipastikan tahapan selanjutnya sangat terganggu,” kata Indah.

Pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih juga dianggap sebagai jaminan bagi warga negara yang terdaftar sebagai pemilih tanpa diskriminasi.

Jaminan tersebut melingkupi kemudahan untuk terdaftar sebagai pemilih dan mengetahui data pemilih serta memperbaiki elemen data daftar pemilih.

Pada tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih, KPU Kabupaten Sleman dibantu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP).

Adapun prosesnya, pencocokan data dan penelitian (coklit) dilakukan petugas PPDP mulai 15 Juli 2020 sampai 13 Agustus 2020.  “Proses pendataan dari rumah ke rumah oleh petugas PPDP tersebut cukup krusial,” ucapnya.

Indah berharap masyarakat tidak menolak kedatangan petugas sebab mereka telah mengikuti rapid test dan dibekali surat keterangan bebas Covid-19. Inilah ketentuan pelaksanaan tahapan pemilu di tengah pandemi Covid-19.

“KPU Kabupaten Sleman berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” jelas Indah. (sol)