Pimpin Apel Akbar, Ahmad Syauqi Soeratno Tegaskan Kokam Ada untuk Bangsa

Pimpin Apel Akbar, Ahmad Syauqi Soeratno Tegaskan Kokam Ada untuk Bangsa

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Kader Muhammadiyah Ir Ahmad Syauqi Soeratno MM, menegaskan keberadaan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) adalah untuk bangsa dan negara.

“Kita perlu meneguhkan komitmen dan mengingat kembali kelahiran Kokam. Komitmen kita jelas, Kokam ada untuk bangsa ini, bangsa yang berketuhanan,” ujarnya saat memimpin Apel Akbar Kokam se-Kabupaten Bantul, Minggu (2/10/2022), di Lapangan  Trirenggo.

Upacara yang diikuti oleh 700-an anggota Kokam, Tapak Suci serta Hizbul Wathan (HW) tersebut diadakan dalam rangka milad ke-57 Kokam sekaligus menyongsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta.

Selaku pembina upacara, Syauqi menyampaikan siapa pun yang tidak berketuhanan jangan sekali-kali mencoba mengubah dasar negara Pancasila. “Kalau itu terjadi Insyaallah Muhammadiyah beserta Kokam, Tapak Suci dan Hizbul Wathan akan berada di garis depan,” tandasnya.

Pria yang dicalonkan sebagai anggota DPD RI dari Muhammadiyah ini mengajak untuk mengingat kembali momentum penting bangsa di mana pada 1 Oktober 1965 Muhammadiyah melalui Angkatan Muda dan para cendekiawan menghadapi kondisi negara yang sedang genting. Ada kekuatan yang mengganggu dan menggoyahkan komitmen berbangsa dan ber-Pancasila.

“Pegiat Kokam, ingatlah selalu peristiwa itu, Kokam lahir untuk Islam, Muhammadiyah dan Indonesia. Sejak 17 Agustus 1945 dan diundangkannya UUD 1945 termaktub empat paragraf pada pembukaan, dan paragraf terakhir sila-sila dari Pancasila,” paparnya.

Putra dari Prof Dr Hj Siti Chamamah Soeratno yang juga  Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY ini mengingatkan seluruh kader Kokam bahwa upacara kali ini bukan sekadar upacara.

“Bukan sekadar menggunakan seragam untuk gagah-gagahan. Bukan. Kita ingin memastikan dan menyampaikan di luar sana, jangan lagi mengubah apapun yang sudah menjadi keputusan para pendahulu bangsa,” tegasnya.

Momentum milad Kokam kali ini hendaknya dijadikan sarana untuk mengingatkan kembali ghirah ber-Kokam, Hizbul Wathan dan Tapak  Suci, agar kelak siapa pun yang memimpin persyarikatan membawa semangat dan nilai-nilai. Ujungnya adalah kemanfaatan bagi masyarakat.

Menurut dia, sejarah bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari berdirinya persyarikatan Muhammadiyah. Lebih dari dari 100 tahun Muhammadiyah berkhitmat untuk negeri pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kebencaanaan, filantropi dan sosial.

“Berdirinya negara tidak lepas dari Muhammadiyah. Insyaallah setiap keputusan negara, ikut melibatkan Muhammadiyah,” kata dia.

Ketua Panitia Apel Akbar, Ismail Setia Budi, menambahkan Kokam Kabupaten Bantul menyatakan Apel Akbar ini untuk menyongsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta. “Kita semua siap mensukseskan Muktamar ke-48,” kata dia.

Sedangkan Komandan Kokam Bantul, Herwanto Sulistyo Budi ST, menyatakan Apel Akbar Kokam Pemuda Muhammadiyah untuk menggugah kembali semangat serta mengingat musabab berdirinya Kokam pada 1 Oktober 1965 untuk menghalau komunis dan paham terlarang di Indonesia.

“Dengan apel akbar ini kita menggugah anggota untuk tetap waspada dan semakin meningkatkan kewaspadaan dan komitmen kenegaraan kita terhadap NKRI, menjaga Pancasila dan UUD 1945,” ucapnya.

Hadir pula serta memberikan sambutan pada apel akbar itu, Kapolres Bantul Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK. (*)