Pipa Terpasang Sejak 1998 Air Belum Mengalir

Pipa Terpasang Sejak 1998 Air Belum Mengalir

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunungkidul “Tirta Handayani” hingga kini belum mampu melayani warga yang bertempat tinggal wilayah perbatasan. Kapanewon Purwosari, Patuk dan Gedangsari menjadi wilayah yang belum terlayani air PDAM.

Meski di wilayah Kapanewon Purwosari terpasang pipa sejak sekitar tahun 1998 tetapi hingga sekarang air belum juga mengalir. Ke depan, perusahaan pelat merah ini berjanji memperluas arena layanan sampai ke tiga wilayah tersebut.

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta,  mengatakan pelanggan mencapai 52.604 sambungan rumah. Jumlah ini tersebar di 15 kapanewon di Gunungkidul.

“Ada tiga kapanewon yang belum teraliri yakni Patuk, Gedangsari dan Purwosari,” kata Toto kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ketiga wilayah itu belum bisa teraliri air dari PDAM Tirta Handayani. Selain masalah geografis yang menjadi kendala, potensi sumber yang dimiliki juga belum mampu mencakup seluruh wilayah.

Toto berjanji akan terus meningkatkan kualitas dan cakupan layanan hingga menyasar seluruh wilayah. Contoh, aliran di Gedangsari akan memanfaatkan sumber air dengan kapasitas 10 liter per detik.

Hal sama juga terjadi untuk area layanan di Purwosari akan memanfaatkan sumber air di Laut Bekah Girpurwo guna melayani kebutuhan air bagi warga di sisi barat Gunungkidul ini.

“Sumber di Laut Bekah memiliki potensi 30 liter per detik dan sekarang masih terbuang percuma ke laut. Rencananya sumber akan dikembangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, nanti kalau sudah jadi bisa dimanfaatkan untuk pelayanan di Purwosari,” katanya.

Seorang warga Giriasih Kapanewon Purwosari, Edi Setiawan, mengaku wilayahnya belum pernah merasakan layanan PDAM Tirta Handayani.

Menurut dia, untuk kebutuhan air, warga banyak memanfaatkan saluran dari Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Swadaya Masyarakat atau Pamsimas. (*)