PKL Malioboro Sepakat Tentukan Harga Tertinggi dan Hindari Nuthuk

PKL Malioboro Sepakat Tentukan Harga Tertinggi dan Hindari Nuthuk

KORANBERNAS.ID—Komunitas pedagang kaki lima (PKL) Malioboro, sepakat untuk menentukan harga tertinggi dari tiap menu yang diperdagangkan. Daftar menu dan harga, akan dipasang di setiap lapak, agar mudah diketahui oleh wisatawan ataupun pengunjung yang datang ke Malioboro saat liburan akhir tahun nanti.

Merespon arahan dari Pemkot, PKL Malioboro menegaskan, mereka menyadari sepenuhnya pentingnya menjaga kenyamanan para pelancong yang datang ke Malioboro. Mereka juga tidak ingin, konsumen yang jajan atau bersantap di Malioboro menjadi kecewa, lantaran merasa membayar terlalu mahal.

“Kami berpartisipasi dan mendukung penuh arahan dari Pemkot untuk bersama-sama menjaga kenyamanan kawasan Malioboro, Tidak hanya soal harga, tapi juga menjaga kebersihan,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati, Senin (2/12/2019).

Pedagang, kata Desi, paham sepenuhnya bahwa mereka mengandalkan hidup dengan berdagang di Malioboro. Untuk itu, mereka siap menghindari segala hal yang akan merugikan pedagang, serta mematuhi arahan dan kebijakan dari pemerintah.

Saat ini, paguyuban sedang menyiapkan platform harga tertinggi. Ia mencontohkan, misalnya harga es teh tertinggi Rp 8.000. Pedagang yang menjual lebih dari nilai tersebut akan langsung dikenai sanksi. Kesepakatan ini akan disampaikan pada pengunjung lewat berbagai media yang mudah diakses.

“Selain konsumen, penetapan ini juga bertujuan melindungi anggota kami atau pedagang sendiri. Sebab banyak pengunjung yang komplain harga terlalu tinggi. Padahal itu sudah standar Malioboro. Ini karena pandangan soal mahal dan murah setiap orang kan relatif,” ujar dia.

Khusus terkait kebersihan, pedagang juga sudah menyiapkan langkah-langkah untuk membantu pemerintah. PKL Malioboro sudah sepakat untuk menyiapkan personel, untuk memabtu petugas kebersihan dari pemerintah membersihkan sampah.

Sebagaimana diketahui, setiap liburan panjang, termasuk liburan akhir tahun, kunjungan wisatawan ke Malioboro selalu membeludak. Lonjakan jumlah pengunjung otomatis akan diikuti dengan bertambahnya volume sampah.

“Kami siapkan personel untuk membantu mengumpulkan sampah dan membawanya ke tempat pembuangan sampah sementara. Kalau yang regular kan 3 kali sehari. Nanti sehari akan jadi 5 kali. Yang 2 kali pedagang yang mengurusi,” katanya.

 

Tambahan petugas kebersihan itu nantinya akan dimulai pada 25 Desember hingga 3 Januari. Pasalnya, diperkirakan pada rentang tanggal itu, wisatawan akan membeludak di area Malioboro. (SM)