Pohon-pohon Meranggas Tanpa Daun

Pohon-pohon Meranggas Tanpa Daun

KORANBERNAS.ID --  Kesan daerah yang dilanda kekeringan sudah tertangkap mata sejak masih di bawah Dusun Nogosari 2 Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Bantul.

Pohon-pohon meranggas tanpa daun, tinggal batang dan ranting-rantingnya berwarna kecokelatan pertanda tak pernah bersentuhan dengan air. Sekali lempar puntung rokok saja, bisa terjadi kebakaran di wilayah berbukit-bukit itu.

Menurut Kepala Desa Wukirsari, Susilo Hapsoro, sudah delapan hingga sembilan tahun wilayah itu kesulitan air di musim kemarau.

"Saat ini bantuan air dari berbagai pihak hanya  untuk makan dan minum. Untuk urusan mandi dilakukan warga kalau kebetulan turun ke Kecamatan Imogiri," kata Susilo didampingi Irawan Kurniawan dari BPBD serta sejumlah warga yang sudah menyiapkan ember-ember guna membawa pulang air.

Hari itu, Kamis (15/8/2019), masyarakat menerima bantuan air bersih dari Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Cabang Yogyakarta.

Saat  air sangat terbatas, menurut Kades, untuk wudhu pun disiasati. Membasuh bagian badan yang seharusnya tiga kali hanya dilakukan sekali. Lepas dari sah atau tidak, itu terpaksa dilakukan karena keadaan dan dia yakin Allah Maha Pengampun dan Maha Mengetahui.

Untuk mencukupi keperluan makan minum 206 Kepala Keluarga (KK), setiap dua hari dibutuhkan air 9 tangki. Air bantuan itu disimpan di dalam sumur bertimba dengan kerekan tradisional  di belakang mushalla.

Setiap warga berhak mengambil untuk keperluan makan minum. Kalau tidak ada bantuan, warga yang mampu terpaksa berswadaya membeli air seharga Rp 180.000 per tangki.

Angka yang sangat besar bagi rata-rata penduduk yang bermata pencaharian di bidang pertanian. Karenanya bantuan air bersih dari IKWI sebanyak 15 tangki tersebut sangat dinantikan warga. “Sejak Rabu sudah tidak ada air,” kata kades.

Tahun 2020/2021 ini rencananya dusun ini mendapat bantuan pembuatan sumur bor dari sebuah perusahaan besar. Diharapkan ke depannya kekeringan ini bisa diatasi.

Ketua IKWI Cabang Yogyakarta Hj Sri Suryawidati Idham Samawi secara simbolis menyerahkan bamtuan air 15 tangki, diterima Kades Wukirsari  Susilo Hapsoro, Kamis (15/8/2019). (arie giyarto/koranbernas.id)

Kulonprogo kekeringan

Sebelum ke Wukirsari, rombongan ibu-ibu IKWI  dipimpin ketuanya Hj Sri Suryawidati Idham Samawi sudah terlebih dahulu memberikan bantuan yang sama untuk masyarakat Dusun Kedondong Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kulonprogo.

Warga yang bermukim di antara Sungai Progo di sebelah timur dan Sungai Tinalah di sebelah barat ini, menurut Kades Warudi Haryadi, sudah kesulitan air bersih sejak awal tahun ini.

"Kebetulan Saluran Mataram juga hampir kering airnya. Sebetulnya kami sudah berusaha menaikkan air dari sana. Tapi tidak mencukupi," kata dia.

Sambil menunjuk kawasan perbukitan di sebelah barat Kedondong, kades menyatakan di wilayah berbukit-bukit di sebelah barat itu kondisi kekeringan jauh lebih berat.

Kades mengingat pesan Bupati dr H Hasto Wardoyo SpOG, bantuan air ini tidak hanya untuk makan minum saja. “Kalau wudhu tidak bersih maka lurah juga ikut menanggung salah,” kata dia menirukan pesan bupati.

Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diperoleh informasi, kekeringan di Kulonprogo belum mencapai tanggap darurat. Memang ada enam kecamatan yang terkena.

Kebutuhan makan dan minum sementara ini tercukupi dari bantuan para donatur serta dari berbagai komunitas. Sebagian air dari IKWI akan dibagikan ke berbagai dusun yang kondisinya sangat lebih membutuhkan.

Ketua IKWI Cabang Yogyakarta Hj Sri Suryawidati Idham Samawi menggelontorkan air bersih bantuan IKWI ke tong  penampungan untuk segera dibagikan ke warga. (arie giyarto/koranbernas.id)

Memotivasi

Ketua IKWI Cabang Yogyakarta dalam sambutannya di kedua lokasi tersebut mengatakan ini merupakan program tahunan IKWI yang terdiri istri wartawan, karyawati pers, wartawati dan warakawuri.

Inilah bentuk kepedulian IKWI terhadap apa yang terjadi di lingkungannya. Dananya terkumpul secara swadaya.

"Kami memilih Kulonprogo dan Bantul. Kekeringan wilayah Gunungkidul memang lebih luas, tetapi sudah banyak sekali bantuan ke sana," kata Bu Idham, begitu dia biasa disapa.

Dia berharap bantuan ini ada manfaatnya bagi warga, sekaligus memotivasi yang lain untuk melakukan hal yang sama.

Melalui program rekreasi yang menyatu dengan bakti sosial ini, rombongan mengunjungi Dam Kamijoro di Dusun Plambongan Desa Srandakan Kecamatan Pajangan serta obyek wisata hutan pinus Pengger Dlingo Bantul. (sol)