PPJI Bersinergi untuk Percepatan Inovasi Jasa Boga

PPJI Bersinergi untuk Percepatan Inovasi Jasa Boga

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Sinergi dan percepatan inovasi jasa boga merupakan tuntutan jaman yang mau tak mau harus segera dilakukan. Adaptasi terhadap perkembangan jaman ini dapat membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien.

"Jogja yang kaya dengan makanan tradisional termasuk dengan pengolahan yang tradisional pula perlu mencoba inovasi-inovasi teknologi. Ya memang hasilnya tidak mungkin bisa sama hasilnya, tapi paling tidak bisa mendekati," papar Irwan Iden Gobel, Ketua Umum Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).

“Para pelaku usaha dituntut untuk berinovasi dengan menciptakan produk-produk jasaboga dengan ide-ide inovatif dan kreatif. Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna sangat mendukung untuk efisiensi dan mempercepat proses produksi serta distribusi,” ujarnya.

Lebih jauh Iden mengungkapkan, PPJI sebagai organisasi yang mewadahi pengusaha jasaboga dan UMKM di Indonesia akan mendorong percepatan UMKM untuk bangkit setelah Pandami Covid menyerang dunia, termasuk Indonesia.

Meski saat ini status endemi sudah akan diberlakukan, lanjut Iden, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat usaha kuliner dan katering kembali harus terdampak. Biaya operasional dan bahan baku yang naik membuat pengusaha jasa boga harus putar otak untuk membuat inovasi agar tidak merugi.

Apalagi pasca pandemi, ada perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Kalau dulunya acara pernikahan banyak dihadiri tamu undangan, saat ini berkurang jauh.

"Karenanya kami kerjasama dengan berbagai asosiasi sweperti MC,EO, fotografi, desain interior untuk melakukan inovasi dan standarisasi agar diterima pasar," ungkapnya.

Alasan inilah, PPJI perlu menggelar rakernas di Yogyakarta pada 4-7 Oktober 2022 mendatang. DIY dipilih sebagai tuan rumah rakernas yang diikuti sekitar 300 perwakilan anggota PPJI. Yogyakarta disebut Iden sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang pemulihan ekonomi pasca pandemi cukup cepat.

"Kita bisa belajar dari jogja bagaimana kota ini bisa cepat dalam memulihkan perekonomiannya," tandasnya.

Sementara Ketua DPD PPJI DIY, Sari Dewi menyebut usaha kuliner dan katering sempat bernapas lega saat ada pelonggaran mobilitas masyarakat diberlakukan pada akhir 2020. Namun kondisi itu tak berlangsung lama karena gelombang kedua pandemi terjadi di Indonesia pada 2021 silam.

"Kami harapkan dengan penyelenggaraan rakernas di Yogyakarta pada 4-7 Oktober 2022 mendatang bisa menjadi momen untuk kebangkitan kita untuk usaha boga di jogja," ujarnya.(*)