Purworejo Bersiap Mengembangkan Sekolah Sepak Bola di Pedesaan

Purworejo Bersiap Mengembangkan Sekolah Sepak Bola di Pedesaan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Purworejo bersiap mengembangkan sekolah sepak bola (SSB) Ikatan Sepakbola Purworejo (ISP) dengan label SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa.

Ketua Ikatan Sepakbola Purworejo (ISP), Angko Setiarso Widodo, saat jumpa pers di wisma KPPRI, Minggu (18/10/2020) malam, mengatakan target SSB berbasis desa menuju ISP tim profesional di tahun 2023. Untuk itu pihaknya akan segera meresmikan SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa.

"Rencana kami meresmikan SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa (kelurahan) Purworejo dan Kutoarjo pada 29 Oktober 2020," terang Angko.

Angko menambahkan, niat tersebut tidak lepas dari berdirinya Yogyakarta International Airport yang terletak di Kulonprogo, DIY, yang lokasinya berdekatan dengan Kabupaten Purworejo. Selain itu, Pemkab Purworejo merencanakan pembangunan stadion sepak bola berskala internasional.

"Keberadaan bandara, pelabuhan dan stadion nantinya sebagai pintu gerbang kemakmuran masyarakat Purworejo. Untuk itu harus disikapi. Kita bisa memanfaatkan stadion tersebut kalau
kita punya tim liga profesional, otomatis menjadi gerbang bisnis," terang Angko yang juga pernah menjadi Ketua DPRD Purworejo tahun 2014-2019.

Untuk mewujudkan SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa (kelurahan), pihaknya menggandeng Rohman Supriyadi yang sebelumnya telah mendirikan atau meresmikan SSB Football Academy dan Diklat Sepakbola di Merden, Purbalingga, Jawa Tengah.

Keberhasilan Rohman mengembangkan SSB tersebut dengan jumlah murid sebanyak 350 siswa juga keberhasilan mencetak pemain sepakbola profesional di bawah 17 tahun yang berhasil bertanding di kancah internasional.

"Kami targetkan mendirikan atau meresmikan 100 SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa (kelurahan) sampai dengan bulan Maret 2021. Semua siswa gratis, tidak di pungut biaya sedikit pun," ujar Rohman kepada awak media, Minggu (18/10/2020) malam.

Lebih lanjut Rohman menuturkan, yang penting siswa tersebut punya minat untuk belajar, walaupun yang bersangkutan tidak punya sepatu bola pun tidak apa-apa.

"Kami memperbolehkan siswa belajar sepakbola dengan nyeker alias tanpa sepatu," tegasnya.

Saat ini pihaknya mempersiapkan untuk pendirian 100 SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa (kelurahan). "Selama dalam satu desa ada 3 orang yang minat, meresmikan SSB ISP Football Academy dan Diklat Sepakbola ISP di desa (kelurahan) bisa dibuka. Kami akan datangkan pelatih yang profesional secara gratis," tegasnya. (*)