Ramadan jadi Pengobat Jiwa Yang Sakit

Ramadan jadi Pengobat Jiwa Yang Sakit

KORANBERNAS.ID,BANTUL-- Momentum bulan suci Ramadan sangat tepat menjadi sarana mengobati jiwa yang sakit. Amarah, rasa iri dan dengki dapat dikendalikan dengan menjalankan ibadah puasa secara benar.

Hal itu disampaikan Joko Sugiharto, S.Ag (KUA Bantul) saat memberikan tausiah dalam pengajian menjelang buka puasa di Klub Projotamansari Bantul. Pengajian ini digelar Selasa (4/5/2021) sore. Dan diikuti  anggota klub 24 orang.

“Untuk menghilangkan rasa dengki dalam diri manusia bisa dilakukan dengan memperbanyak istighfar, bersyukur terhadap apa yang dimiliki, berhenti membandingkan diri dengan oranglain, mengubah pola pikir, dan berpikir logis,” paparnya.

 

Dalam pengajian Joko Sugiharto juga mengingatkan  pentingnya pendidikan kepada anak. Anak mesti dididik dengan kasih sayang tidak boleh menggunakan kekerasan.

“Dalam mendidik jangan sampai kita memukul. Sebab pukulan tersebut menjadi memori yang tak terlupakan selama hidup. Kita juga harus mengendalikan cara berbicara, harus tenang, jangan sampai naik pitam, berteriak apalagi membentak,” tandasnya.

Sementara Pimpinan Klub Projotamansari, Nurudin Hidayat mengungkapkan sebenarnya jumlah anggota ada 50, namun yang bisa hadir dalam acara tersebut  24 orang.  Dan pengajian tersebut menerapkan protokol kesehatan.

Klub yang didirikan 1 November 2012 sendiri lanjut Nurudin,  tersebut bertujuan memberi edukasi dan  sebagai tindakan preventif kebutuhan dasar kesehatan dan kebugaran masyarakat Bantul khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

Nurdin berharap, klub kesehatanyang dipimpinnya meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat akan meningkat. Sehingga kebutuhan dasar lainnya bisa dipenuhi dengan optimal.

“Pada hari biasa klub buka pagi hari jam 06.30 WIB- 10.00  WIB melayani masyarakat yang ingin mendapat pengetahuan tentang pola hidup sehat,”kata ayah  dari Queenie Hafizhah Vidyanur dan Rayyanka Hafidz Vidyanur tersebut.

Sementara pasangan Sutanto-Sri Mulyani yang sudah ikut klub sejak akhir 2015 merasa senang bisa bergabung dengan klub itu, karena mendapatkan ilmu baru tentang hidup sehat.

“Yang  didapat, bukan sekedar turunnya berat badan, namun kita jadi tahu tentang pentingnya minum air putih yang memiliki banyak manfaat. Kita juga dibimbing menghitung kalori yang dibutuhkan tubuh, termasuk asupan

makanan,” imbuh Sutanto.

Anggota klub yang juga Pemilik Toko Rahayu Elektonik, yang akrab disapa Kisti, merasakan suasana keakraban dan keluargaan ikut di klub.

"Saat berkumpul bersama anggota lain serasa sebagai keluarga sendiri. Badan sehat,  ideal bertambah saudara," pungkasnya. (*)