Ratusan Petugas KPPS di Gunungkidul Enggan Rapid Test

Ratusan Petugas KPPS di Gunungkidul Enggan Rapid Test

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember 2020 tinggal sepekan lagi. Di Gunungkidul masih ada 762 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang hingga kini masih enggan melakukan rapid test.

Rapit test harus dilakukan dalam upaya menghindari adanya klaster penularan pandemi Covid-19 pada hajatan pilkada. Kami memberikan kesempatan hingga Jumat (4/12/2020) untuk melakukan pengetesan di puskesmas terdekat,” kata Ahmadi Ruslan Hani, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Rabu (2/12/2020).

Menurut dia, pelaksanaan rapid test bagi petugas KPPS merupakan bentuk komitmen dari KPU untuk mencegah penyebaran virus Corona. Meski demikian, pelaksaan tes ini tidak berjalan lancar karena masih ada 762 petugas belum melakukan rapid. “Masalah ini sudah kami konsultasikan dengan KPU DIY untuk dicarikan solusinya,” katanya.

Dia menjelaskan, ada beberapa penyebab yang membuat para petugas ini belum menjalani rapid test. Selain sibuk dengan pekerjaan sehari-hari, ada juga temuan petugas merasa trauma dengan pelaksanaan rapid. Hal itu terjadi di Kalurahan Bejiharjo Kapanewon Karangmojo.

“Beberapa pekan lalu di Bejiharjo ini sempat ada klaster pedagang ikan sehingga membuat trauma warga, di antaranya KPPS. Mereka takut, saat hasilnya reaktif diminta isolasi mandiri hingga adanya stigma yang kurang baik di masyarakat,” ungkapnya.

Hani mengakui sudah berusaha melakukan mediasi dengan para petugas agar mau menjalani rapid test. “Kami terus berupaya dan bagi yang belum melakukan tes ditunggu hingga 4 Desember di puskesmas terdekat,” katanya.

Rapid test tidak hanya untuk petugas KPPS yang berjumlah 13.300 orang. Anggota Linmas yang bertugas menjaga keamanan di TPS juga dilakukan hal yang sama. “Untuk linmas ada 3.800 orang,” tambahnya.

Panewu Karangmojo, Marwanta Hadi, menyatakan benar adanya petugas KPPS yang belum menjalani rapid test. Dia mencontohkan di Kalurahan Bejiharjo, dari 324 petugas hanya 54 orang yang sudah melaksanakan tes. “Sisanya sebanyak 270 petugas belum berani menjalani rapid,” katanya.

Pihaknya berkomitmen membantu KPU untuk memberikan penyuluhan kepada para petugas agar mau menjalani tes. (*)