Relawan Kebencanaan Tidak Hanya Berperan Saat Tanggap Darurat

Relawan Kebencanaan Tidak Hanya Berperan Saat Tanggap Darurat

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Relawan kebencanaan yang dibentuk pemerintah dan ormas hendaknya tidak hanya berperan saat tanggap darurat. Saat pra bencana dan pasca-bencana, relawan juga diperlukan.

Hal itu dikemukakan Pelaksana Harian Kepala BPBD Kebumen, Munadi, dan Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Kebumen, Mukhsinun, pada rapat koordinasi Antisipasi Bencana Alam tahun 2021/2022, Senin (22/11/2021).

Munadi mengatakan, selama ini relawan yang jumlahnya ratusan, dengan berbagai keahlian, lebih banyak berperan pada saat tanggap bencana. Di masa mendatang, peran pra dan pasca-bencana akan dipersiapkan.

"Pasca-bencana diperlukan relawan yang punya keahlian pertukangan/konstruksi," kata Munadi.

Pelatihan relawan dengan keahlian khusus non-tanggap darurat akan dipersiapkan BPBD Kebumen.

Anggaran kebencanaan yang selama ini lebih banyak untuk tanggap darurat, akan ditambah untuk keperluan pra-bencana dan pasca-bencana, untuk anggaran pelatihan.

Munadi mengungkapkan, jumlah relawan ketika terjadi bencana alam tanpa korban jiwa jauh lebih sedikit dibandingkan ketika ada korban jiwa. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan laut, dengan korban satu orang, relawan yang diterjunkan ratusan orang. Sebaliknya, tanah longsor yang membutuhkan relawan lebih banyak, jumlah relawan lebih sedikit.

"Peran relawan saat pra bencana bisa memberi edukasi untuk pengurangan bencana," kata Munadi.

Di Kabupaten Kebumen ada 180 desa rawan bencana banjir dan tanah longsor. Relawan bisa mengedukasi masyarakat untuk menghindari korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Mukhsinun mengungkapkan, dalam beberapa bencana, pada masa tanggap darurat, jumlah relawanya jauh lebih banyak dibandingkan kebutuhan penanganan saat tanggap darurat. Misalnya ketika tanah longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, pekan lalu.

Perlu ada inventarisasi keahlian dan ketrampilan relawan. Sehingga ketika tanggap darurat, relawan yang diterjunkan memiliki keahlian sesuai kebutuhan. (*)