Ribuan Guru dan Pegawai Tidak Tetap di Klaten Mendapat Bantuan Kesejahteraan

Ribuan Guru dan Pegawai Tidak Tetap di Klaten Mendapat Bantuan Kesejahteraan

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Sejumlah 4.102 guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) kategori 2 dan non kategori 2 di Kabupaten Klaten menerima bantuan peningkatan kesejahteraan dari Pemkab Klaten, Kamis (6/5/2021). Penyerahan bantuan di Pendopo Pemkab itu dipimpin Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani. Turut hadir Sekda, Jaka Sawaldi, dan Kepala Dinas Pendidikan, Dr Wardani Sugiyanto.

Kepala Dinas Pendidikan, Wardani Sugiyanto, mengatakan bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Klaten tahun 2021.

GTT/PTT Non K2 penerima bantuan tersebut dengan rincian masa kerja 1 hingga 3 tahun berjumlah 438 orang masing-masing Rp 1,98 juta, masa kerja 4 hingga 6 tahun 617 orang masing-masing Rp 2,4 juta, masa kerja 7 hingga 9 tahun 500 orang masing-masing Rp 2,7 juta, masa kerja 10 hingga 12 tahun 598 orang masing-masing Rp 3 juta dan masa kerja lebih 13 tahun sebanyak 624 orang masing-masing menerima Rp 3,3 juta.

Sedangkan GTT/PTT K2 penerima bantuan sebanyak 1.325 orang masing-masing Rp 6 juta.

"Adapun prioritas Pemkab Klaten untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui peningkatan kesejahteraan GTT/PTT kategori 2 dan non kategori 2," kata Wardani.

Bupati Hj Sri Mulyani menyampaikan, masih minimnya pembelajaran tatap muka seiring belum membaiknya kondisi akibat pandemi Covid-19 membuat peran GTT/PTT dibutuhkan untuk menyukseskan program guru tonggo, program adaptif pembelajaran di masa pandemi.

"Keterlibatan guru, termasuk peran besar GTT/PTT, sangat kami butuhkan untuk menyelamatkan generasi penerus melalui program guru tonggo. Sebab sudah lebih dari satu tahun belajar secara daring," kata bupati.

Bupati juga meminta GTT/PTT berperan maksimal dan semangat dalam membantu mengajar di lingkungan Dinas Pendidikan Klaten di masa pandemi. Baik di tingkat SD, SMP, SMA dan lainnya karena keterbatasan tenaga pengajar, terutama guru.

"Semoga apa yang kami berikan tetap bisa dimanfaatkan dan tidak mengurangi semangat dalam mencerdaskan anak-anak," imbuhnya. (*)