Ribuan Pendemo Berteriak-teriak Memanggil Bupati

Ribuan Pendemo Berteriak-teriak Memanggil Bupati

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Sekitar dua ribu pendemo yang memadati Kantor Bupati Purworejo tampak kecewa saat mengetahui Bupati Purworejo Agus Bastian tidak bisa berada di kantornya.

Mereka yang datang hendak menemui Bupati Purworejo adalah para penerima pencairan dana Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2022 yang digagalkan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, pada 19 November 2022.

Kepala Desa Kalimiru Kecamatan Bayan, Agung Yuli Priatmoko, turun langsung sebagai koordinator lapangan (korlap) sekaligus orator.

"Dinas Perkimtan menantang kami untuk turun ke jalan. Setelah beberapa minggu terjadi perundingan dan tidak ada penyelesaian terkait dengan Pencairan dana RTLH. Kasihan nasib penerima dana RTLH yang lansia dan miskin, mereka hidup susah dan tidak layak," terang Agung.

Pihaknya menyatakan satu komando bahwa dana RTLH 2022 harus cair tahun 2022. Dia menggarisbawahi demi rakyat miskin perjuangan akan terus dilakukan.

"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara, untuk itu kami menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo agar mencairkan bantuan sosial RTLH," sebut Agung.

Dia menambahkan dana RTLH 2022 sebesar Rp 5,9 miliar tersebut milik 398 penerima, terdiri dari 38 desa dan 3 kelurahan salah satunya Baledono. Kelurahan yang berada di kawasan perkotaan itu masih terdapat rumah tidak layak huni.

Perwakilan warga tidak bersedia memasuki ruangan, mereka menginginkan Bupati Purworejo Agus Bastian menemui pendemo. Mereka tidak mau pertemuan, yang hanya akan berujung pada janji-janji semata.

"Kami meminta kepastian kapan pembayaran dana RTLH. Kami tidak mau hanya dijanjikan saja. Jangan sekali-kali bupati melakukan tindakan semena-mena kepada masyarakat miskin, kami buktikan jika kami punya kekuatan besar," tegasnya.

Menurutnya, atas nama kemanusiaan masyarakat miskin wajib diutamakan. "Mari untuk rakyat miskin gunakan hati, jangan ego pribadi," tambahnya.

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti bersama jajarannya menemui pendemo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Memanggil bupati

Saat pendemo berteriak-teriak memanggil bupati, Wakil Bupati Purworejo (Wabup) Yuli Hastuti muncul menemui warga, didampingi Sekda Purworejo Said Romadhon dan jajaran dinas terkait. Kepala Dinas Perkimtan, Eko Paskiyanto, tidak tampak bersama rombongan.

Wabup di tengah pendemo mengatakan dirinya mewakili Bupati Purworejo yang sedang dinas luar kota. "Saya memohon izin, Pak Bupati tidak bisa menemui penjenengan hari ini. Tetapi beliau bersedia menemui penjenengan Selasa (29/11/2022) pukul 15:00," jelas Yuli Hastuti.

Wabup juga mengungkapkan ucapan terima kasih kepada Kapolres Purworejo, Dandim 0708 Purworejo dan DPRD Purworejo atas kehadirannya.

Mengetahui Bupati Purworejo tidak di tempat otomatis pendemo kecewa. Warga penerima RTLH yang didampingi kades dan pamong itu meluapkan kekecewaan dengan berteriak-teriak.

Orator mengatakan akan menunggu kepulangan Bupati Purworejo Agus Bastian. Melihat gelagat yang kurang kondusif, Ketua umum Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Purworejo Polosoro, Suwarto, berusaha menenangkan pendemo.

"Sebaiknya kita semua pulang ke tempat masing-masing, Selasa (29/11/2022) kita datang lagi ke sini, sesuai janji Bupati Purworejo," ajak Suwarto yang juga Kades Jatimalang Kecamatan Purwodadi itu.

Akhirnya pendemo bersedia membubarkan diri dan akan datang kembali menggeruduk kantor Bupati Purworejo, di selatan alun-alun Purworejo.

Seperti diberitakan, gejolak warga penerima RTLH 2022 itu menyulut kekesalan warga sehingga mereka siap unjuk rasa.  Aspirasi warga itu kemudian direspons oleh jajaran dinas terkait disertai permintaan maaf. (*)