Role Playing, Jurus Jitu Mengaktifkan Siswa

<i>Role Playing</i>, Jurus Jitu Mengaktifkan Siswa

PENDIDIKAN mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar siswa secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan untuk individu, masyarakat, bangsa, dan negara. Sugihartono (2012:5) menjelaskan, bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah perilaku manusia baik individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia. Pendidikan akan mengembangkan potensi diri manusia dalam meningkatkan pengetahuan dan mengubah manusia pada fase yang lebih baik.

Pendidikan tidak lepas dari sebuah proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa untuk menyampaikan pengetahuan. Sementara itu, guru memegang peranan penuh sebagai sumber belajar siswa di sekolah. Wina Sanjaya (2009:21) mengatakan, bahwa peran guru sebagai sumber belajar sangat penting dalam penguasaan materi pembelajaran. Materi pembelajaran harus tersampaikan dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Sebagai contoh pada muatan pelajaran IPS yang mempunyai muatan cukup banyak. Terkadang siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Peran guru harus dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan pemilihan strategi dan metode yang tepat serta sesuai dengan tema pembelajaran. Pembelajaran IPS yang umumnya bersifat verbal (hafalan), sering kali kurang meningkatkan gairah belajar dan daya kritis siswa, serta kurang aplikatif dalam kehidupan siswa sehari-hari (Ahmad Sutanto, 2014:47). Maka dari itu, guru harus menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam belajar.

Pemilihan metode yang sesuai akan menghidupkan suasana belajar yang baik dan menarik, salah satunya dengan metode role playing atau bermain peran. Hamalik (2004:214) mengatakan, bahwa metode role playing adalah metode pembelajaran dengan cara memberikan peran tertentu kepada siswa dan mendramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas. Metode ini akan meningkatkan rasa ingin tahu pada siswa, dengan meningkatnya rasa ingin tahu siswa, maka secara tidak langsung keaktifan siswa pun akan meningkat. Siswa diberikan pengalaman baru pada proses pembelajaran yang membuatnya menjadi penasaran dan akan bersemangat. Selain memingkatkan keaktifan siswa, dengan penggunaan metode ini juga siswa akan merasa masuk pada situasi dan kondisi yang diperankan, sehingga pemahaman terhadap materi akan lebih baik dibandingkan hanya dengan penjelasan verbal dari guru saja. Selain itu, metode role playing juga sesuai dengan karakteristik siswa karena dalam kategori umur kelas SD siswa masih gemar bermain.

Dengan demikian, dengan menggunakan metode role playing pada materi pembelajaran yang tepat, maka pembelajaran terasa lebih menarik dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dari berbagai aspek dapat tercapai dengan baik. **


Hardian Akbar Kurniawan, S.Pd.
PPG – PGSD Prajab UAD 2022