Rumahnya Direhab, Nenek yang Tinggal Seorang Diri Ini tak Henti-hentinya Mengucap Syukur

Rumahnya Direhab, Nenek yang Tinggal Seorang Diri Ini tak Henti-hentinya Mengucap Syukur

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN—Nenek Salimah (90) tahun, warga Desa Bocor, Buluspesantren Kebumen, tak henti-hentinya mengucap syukur. Rumah reotnya, akhirnya mendapat jatah untuk direhab. Program rehab rumah tak layak huni, dilakukan oleh komunitas Sedulur Kebumen.

Rehab rumah milik Salimah, dilakukan mulai Selasa (18/1/2022). Tanda dimulainya rehabilitasi rumah yang hanya dihuni Salimah, setelah Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Forkompinda dan sesepuh Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan, menyerahkan material untuk keperluan rehab.

Arif Sugiyanto mengatakan, penerima bantuan harus bisa menempati tempat tinggal yang layak dengan dibuatkan rumah baru. Pemkab bersyukur dan berterima kasih kepada segenap anggota Sedulur Kebumen dan juga para donatur, yang telah berpatisipasi membantu warga yang masih menempati rumah tidak layak huni.

Dengan semangat gotong royong ini, persoalan di Kebumen satu persatu bisa teratasi dengan baik. Arif mengakui, dalam menjalankan program pembangunan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh bantuan dan kerja sama dari semua pihak.

Sesepuh Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengatakan, pihaknya akan terus membantu Pemkab Kebumen membongkar rumah tidak layak huni dan membangun kembali rumah, terutama yang dihuni warga lanjut usia.

“Sedulur Kebumen akan membantu warga yang kurang mampu, selama masih ada rumah tidak layak huni di Kebumen. Apalagi ditempati orang jompo,” kata Sugeng.

Sebelum direhab, tim melakukan survei. Sedulur Kebumen akan terus berbagi kepada warga kurang mampu.

Pengusaha asal Karanganyar ini berharap dengan adanya Komunitas Sedulur Kebumen, bisa memberi maslahat dan manfaat untuk masyarakat sampai kapanpun.

Salimah mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Sedulur Kebumen yang akan membangun rumahnya.

Mugi mugi amal sae panjenengan dipun wales Gusti Alloh,sedoyo diparingo kesehatan lan rejeki ingkang kathah lan berkah,”kata Salimah dengan bahasa Jawa. (*)