Saat Sapi-sapi Peserta Kontes Pamer Bentuk Tubuh

Saat Sapi-sapi Peserta Kontes Pamer Bentuk Tubuh

KORANBERNAS.ID -- Ratusan sapi unggul Peranakan Ongole (PO) Kebumen mengikuti kontes ternak sapi tingkat Kabupaten Kebumen tahun ini.

Final kontes sapi berlangsung Kamis (29/8/2019) di Eduwisata Peternakan Terpadu Kampung Sapi PO Desa Sitiadi Kecamatan Puring.

Kontes ini merupakan salah satu upaya Dinas Pertanian dan  Pangan (Distapang) kabupaten tersebut untuk melestarikan dan mengembangkan sapi PO Kebumen.

Saat final, peternak menampilkan kelebihan dan keunggulan sapinya masing-masing untuk dinilai dewan juri.

Sapi finalis harus berjalan menyusuri catwalk  khusus layaknya model. Sepanjang catwalk tersebut, sapi yang dituntun pemiliknya akan memamerkan bentuk tubuhnya.

Hal yang menarik, panitia memanggil  nama sapi seperti nama-nama orang di antaranya Herseto, Laraseta, Diana, Utari, Permata Putri, Erni, Birawa, Irawan, Arimbi.

Setiap sapi yang mengikuti kontes terlebih dulu diukur bobot badan, tinggi panjang badan hingga lingkar dada.

Penilaian sapi peserta kontes meliputi bentuk moncong, punuk, glambir, warna bulu, bentuk tubuh hingga kegemukan. Kriteria tersebut menunjukkan ciri -ciri sapi PO asli Kebumen.

Kepala Distapang Kebumen, Tri Haryono, mengatakan sejumlah tahapan telah dilalui oleh para peserta kontes. Mulai tahapan seleksi administrasi diikuti oleh193 sapi.

Kemudian, visitasi lapangan diikuti 105 ekor sapi dilanjutkan penentuan nomintor yang diikuti oleh 42 ekor sapi.

Kontes sebagai upaya mempertahankan sapi PO asli Kebumen. Cara ini diharapkan dapat memberikan motivasi peternak agar tetap melestarikan sapi PO asli Kebumen.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahan sapi PO asli Kebumen, mempertahankan bibit dan indukan unggulan agar tidak sampai pergi ke luar Kebumen. Juga sekaligus memberikan nilai tambah bagi peternak,” Kata dia.

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz meninjau kandang komunal pembenihan  sapi PO di Kampung Sapi, Sitiadi. (istimewa).

Kontes sapi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu pedhet betina (5-7 bulan), pedhet jantan (5-7 bulan), calon induk (15-24 bulan).

Kemudian, calon pejantan (15-24 bulan), induk (24-48 bulan), pejantan (30-60 bulan) dan penggemukan (minimal 24 bulan).

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menyampaikan kontes ternak tingkat Kabupaten Kebumen telah dilaksanakan mulai 2014 dan 2015. Pemenang kontes dikirim mengikuti kontes tingkat Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

"Alhamdulillah dari 24 kejuaraan, berturut-turut kita mendapatkan 7 kejuaraan dan 13 kejuaraan pada Kontes Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dan 2015," kata Yazid Mahfudz.

Pemkab Kebumen telah berupaya menyelamatkan sapi terpilih yang akan dijual ke luar daerah.

Diberikan dana pinjaman kepada Asosiasi Kelompok Pembibit Sapi PO Kebumen sebesar Rp 500 juta pada 2015 dan berhasil menyelamatkan 38 ekor sapi terpilih.

Kemudian pada 2016 diberikan sebesar Rp 1 miliar. Tahun 2017, 2018 dan 2019 juga ada hibah kepada kelompok pembibit. Tujuannya menyelamatkan dan membudidayakan sapi PO Kebumen.

Beberapa peternak sapi PO asli Kebumen mengakui, menjadi peternak sapi untuk benih PO lebih menguntungkan dibanding ternak sapi penggemukan.

Biaya perawatan dan pangannya lebih murah dari sapi pembenihan. Keuntungan lain harga jual sapi PO, lebih tinggi dengan umur dan bobot sama dengan sapi pedaging.

Harga jual benih sapi PO tidak berdasarkan berat badan, tapi  pada  kualitas bibit, khususnya benih pejantan. Makin sering menang kontes, harga peranakannya lebih tinggi. (sol)