Sapi Puluhan Ekor Terpapar Virus LSD

Sapi Puluhan Ekor Terpapar Virus LSD

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Virus Lumpy Skin Disease (LSD) telah menyerang puluhan sapi di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.

Sapi yang terpapar dapat dilihat dari kondisi fisiknya, biasanya muncul benjolan pada sekujur tubuh sapi hingga kaki bengkak dan hidung berair. Benjolan tersebut bisa pecah, seperti cacar air.

Penularan LSD biasanya melalui liur, kotoran hewan dan serangga seperti nyamuk hingga lalat sebagai vektor. Penyakitnya ini tidak menular ke manusia tapi bisa menular ke sapi lainnya.

Kabid Keswan dan Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPKP) Kabupaten Purworejo, drh Widarti,  mengatakan LSD penularannya melalui vektor seperti nyamuk, lalat dan kutu.

"Data yang masuk di Kabupaten Purworejo ada  88 ekor sapi yang terpapar positif virus LSD. Untuk mengantisipasi kami melakukan pengobatan untuk sapi yang sakit (berdasar laporan masyarakat dan Petugas Penyuluh Lapangan, PPL)," jelas Widarti, Rabu (25/1/2023).

Di Kabupaten Purworejo ada sedikit kendala karena wilayah cukup luas dan petugas terbatas. Selebihnya untuk pencegahan LSD untuk ternak yang masih sehat dengan terapi suportif kepada peternak, masyarakat dan pelaku usaha.

Paramedis atau Petugas Penyuluh Lapangan dari UPT Puskeswan DPPKP, Hasan Sujatmoko, mengatakan jumlah ternak sapi yang terpapar virus LSD perkembangan cepat sekali.

"Di Kabupaten Purworejo menurut pantauan saya kisaran ratusan (sekitar 150 hingga 200) sapi terpapar. Untuk mengantisipasi sebaiknya dengan vaksinasi, namun Purworejo belum mendapatkan jatah," ujarnya di sela pemeriksaan ternak sapi milik warga Desa Karangmulyo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo.

Hasan mengatakan untuk mengatasi virus LSD pada ternak, sementara dia menyuntikkan beberapa jenis obat, dilihat dari gejala. Apabila demam ada antidemam, apabila bengkak ada antiluka dan antibiotik serta lainnya.

"Saya mengimbau agar peternak menjaga kebersihan kandang, kualitas pakan dan jangan lupa meminumkan jamu dengan bahan kunir, temu awak, jahe, gula Jawa dan sedikit garam. Biasanya sapi yang terpapar virus LSD nafsu makan mengalami penurunan, sapi berumur di bawah enam bulan rentan dengan kematian," sebutnya.

Dalam pantauannya, sudah ada lima anakan sapi (pedhet) berumur di bawah enam bulan mati, karena terjadi penurunan nafsu makan.

"Di Kecamatan Kemiri ada 2 ekor pedhet, di sini (Desa Karangmulyo) ada 2 ekor dan di Desa Krendetan 1 ekor telah mati," sebut Hasan.

Dia menambahkan terkadang peternak tidak menyadari sapinya terpapar virus LSD, dan terlambat ditangani.

Peternak sapi, Suwarto (48), warga Desa Karangmulyo Kecamatan Purwodadi mengatakan sapi peliharaannya sudah sepekan menderita sakit dengan ciri-ciri LSD seperti benjol-benjol, bengkak dan ingusan (flu).

"Saya memiliki 4 ekor sapi, 1 sapi lokal, 1 sapi blasteran, dan 2 sapi jenis metal. Dua sapi metal kemarin menderita LSD, sudah disuntik oleh mantri kesehatan hewan, rupanya dua sapi lainnya tertular," ujarnya kepada awak media di lokasi kandang sapi miliknya.

Menurut dia, sapi miliknya kalau dijual harganya sangat anjlok. "Saya senang mendapatkan pelayanan dari Dinas (DPPKP), semua sapi sudah disuntik. Harapan saya sapi bisa sehat kembali," sebut Suwarto.

Warga lainnya, Triyono, pemilik dua ekor sapi mengaku sekitar satu minggu yang lalu sapinya sakit dengan ciri-ciri banyak benjolan, bahkan benjolan tersebut pecah dan menjadi luka pada beberapa titik. “Saya obati seadanya dengan mengoleskan salep, hasilnya lukanya semakin menutup," kata Tri.

Dia membeli sapi Rp 15 juta per ekor, jika terpapar virus LSD harga jual menjadi anjlok. "Daging sapi yang terpapar virus LSD, menurut saya dagingnya kurang bagus," ujarnya.

Dia berharap DPPKP mampu mengatasi sapi yang terpapar virus LSD, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada peternak.

"Saya memiliki rasa khawatir, semoga sapi saya bisa sembuh. Kalau tidak bisa sembuh, wah pasti saya merugi," sebut Tri.

Untuk sapi yang terluka akibat benjolan pecah, petugas menyemprotkan spray antilalat. Untuk mengusir lalat, nyamuk dan kutu peternak membuat perapian di sekitar kandang. (*)