Selain Karawitan dan Tari, Royal Brongto Punya Jemparingan, Bisa Diikuti Tamu dan Warga

Selain Karawitan dan Tari, Royal Brongto Punya Jemparingan, Bisa Diikuti Tamu dan Warga

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Hotel Royal Brongto di Jalan Suryodiningratan Kota Yogyakarta terus mengembangkan kegiatan pelestarian budaya. Selain karawitan dan tari, yang terbaru manajemen juga menggelar jemparingan, boleh diikuti oleh tamu maupun warga sekitar.

Jemparingan adalah permainan panahan termasuk salah satu cabang olah raga KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) serta diakomodasi melalui Persatuan Panahan Indonesia (Perpani). Jemparingan, merupakan warisan leluhur zaman Kerajaan Mataram.

Dwi Putro Utomo selaku pengasuh menjelaskan, digelarnya Jemparingan Royal Brongto merupakan upaya manajemen untuk meneguhkan keberadaannya sebagai hotel di wilayah Yogyakarta. Inisiatif budaya ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian budaya.

Dengan berbagai kegiatan ini, identitas Jawa Hotel Royal Brongto tidak hanya tampak pada corak arsitektur dan interior bangunannya saja, tetapi juga membuka peluang aktivitas bagi masyarakat, terkait dengan kegiatan budaya warisan nenek moyang.

Dwi menjelaskan, aktivitas jemparingan sudah dimulai pada penghujung 2022, dengan bendera Paguyuban Jemparingan Royal Brongto.

“Kami dirikan aktivitas jemparing sesuai dhawuh manajemen hotel, agar kian kental nuansa Jawa di sini. Manajemen hotel memang memiliki kepedulian melestarikan budaya Jawa. Aktivitasnya kami lakukan setiap hari," kata Dwi, melalui rilisnya, Minggu (1/1/2023).

Menurut dia, Jemparingan Royal Brongto memiliki anggota cukup banyak serta sudah sejak lama melakukan aktivitas berlatih dan lomba di luar.

Meski memiliki anggota tetap, dia mempersilakan siapa pun untuk ikut berlatih termasuk tamu-tamu hotel dapat bermain jemparingan. "Kami melakukan aktivitas di dalam hotel ini setiap hari. Tersedia lengkap peralatannya,” tandas Dwi.

Panahan tersebut menyatu dengan busurnya. Permainan ini sesungguhnya lebih mengarah pada olah batin. “Ada filosofi dari jemparing ini, dengan pengolahan rasa. Kejernihan hati dan jiwa,” jelas Dwi seraya menambahkan khusus jemparingan ini berinduk pada Persatuan Permainan Tradisional (Pepatri) Yogyakarta.

Direktur Hotel Royal Brongto, Deddy Sukmadi SH Mhum,  menyatakan keberadaan Jemparingan Royal Brongto diharapkan akan diminati oleh tamu-tamu hotel, serta melengkapi ikon hotel yang nguri-uri budaya Jawa.

“Jadi, semua yang terkait dengan sejumlah budaya adiluhung warisan leluhur di sini kami persembahkan untuk masyarakat. Silahkan dikelola dan dimanfaatkan,” kata dia. (*)