Sempat Terganggu Pandemi, Pembangunan Gedung Kampus VI UAD di Wates Rampung

Sempat Terganggu Pandemi, Pembangunan Gedung Kampus VI UAD di Wates Rampung

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali memiliki gedung baru. Kali ini UAD membangun Kampus VI di Kulonprogo. Kampus ini akan menjadi tempat perkuliahan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI). Pendirian gedung, untuk mengakomodir mahasiswa baru yang cukup banyak mendaftar meski di masa pandemi Covid-19 ini. Selain itu, akan dimanfaatkan sebagai Muhammadiyah Business Center (MBC).

Peresmian gedung baru Kampus VI yang berlokasi di Triharjo, Wates, Kulonprogo, berlangsung Kamis (25/2/2021). Pendirian gedung ini bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulonprogo.

Peresmian ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga oleh Rektor UAD, Muchlas. Sedangkan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir secara online.

Kampus VI UAD, berdiri di atas tanah 5.650 meter persegi dengan luas bangunan 1.215 meter persegi. Gedung baru ini akan digunakan untuk aktivitas akademik.

Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Safar Nasir pada paparan laporannya menjelaskan, Lantai 1 Gedung Kampus VI digunakan untuk retail/toko MBC yang terdiri dari 5 ruang. Lantai 2 dan 3, digunakan untuk perkantoran dan perkuliahan. Pembangunan gedung Kampus VI UAD diselesaikan dalam kurun 14 bulan dari yang semula ditargetkan 6 bulan selesai.

“Lamanya pembangunan disebabkan adanya pandemi Covid-19,”jelasnya.

Haedar Nashir memiliki harapan kehadiran Muhammadiyah dan amal usahanya memberi kemaslahatan bagi masyarakat Kulonprogo. Meskipun UAD terpencar di berbagai kampus, prinsip unity harus menjadi pondasi untuk mengembangkan pendidikan yang mencerdaskan umat dan bangsa.

“Secara khusus kami memiliki harapan, Fakultas FAI di kampus VI UAD menjadi pusat mendidik kader Muhammadiyah, umat, dan bangsa yang memiliki pemahaman Islam berkemajuan. Memahami Islam secara umum dan luas dan membawa misi rahmatan lil alamin,” paparnya.

Bupati Kulonprogo yang dibacakan Bambang Tri Budi Harsono selaku Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Kulonprogo mengungkapkan, pembangunan kampus yang ke-VI itu diharapkan dapat mengembangkan kualitas pendidikan anak bangsa serta dipercaya masyarakat luas dalam hal pendidikan.

“Kami merasa bahagia dan bangga, karena UAD bersedia membangun Kampus di Kabupaten Kulonprogo,” ungkapnya.

Kehadiran Kampus UAD ini menambah banyak perguruan tinggi yang ada. Perguruan tinggi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pemerintah, karena akan memberi motivasi bagi orang tua dan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan.

“Harapannya adanya perguruan tinggi Muhammadiyah di Kulonprogo memberikan efek positif bagi kualitas pendidikan tinggi di sini. Pembangunan ini bukti nyata Muhammadiyah terpanggil dalam pembangunan kualitas bangsa dan memberikan sumbangsih bagi pendidikan dan perekonomian di Kulonprogo,” terangnya.

Sementara Muchlas mengatakan, Founding Fathers UAD memiliki cita-cita kampus UAD secara fisik adalah kampus Urban University (kampus perkotaan-red). Di kota akses publik lebih mudah sehingga mendukung kegiatan akademik.

“Kami juga memiliki keinginan untuk membangun kampus di Sleman dan Gunungkidul. Besar harapan kami, Kampus VI UAD dapat menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan membanggakan bagi Muhammadiyah dan Warga Kulonprogo. Kampus VI UAD diharapkan juga menjadi landmark baru khususnya Kabupaten Kulonprogo, dan Yogyakarta sebagai kota pendidikan,” ungkap Muchlas.

Sebelum bergabung dengan UAD, Kampus VI merupakan bagian kelembagaan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) Wates. Sejarah perjalanan STITM Wates tidak terlepas dari Institut Agama Islam Muhammadiyah Surakarta yang berdiri di Wates pada tahun 1968.

Dalam perjalanannya, program studi ini telah mengalami beberapa kali perubahan status sampai pada tahun 2014 bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (FTDI) UAD yang saat ini bernama FAI. (*)