Senam Aneh, Ada yang Pakai Jarik dan Main HP

Senam Aneh, Ada yang Pakai Jarik dan Main HP

KORANBERNAS.ID – Baru dengar namanya, senam yang satu ini terasa aneh di telinga. Ya, Senam Sakisane, dari bahasa Jawa diterjemahkan bebas ke bahasa Indonesia artinya sebisanya.

Tapi siapa sangka senam itu banyak peminatnya terutama setelah dipopulerkan oleh anggota DPR RI dari DIY, Gandung Pardiman, sejak beberapa tahun silam.

Setiap kali digelar, pesertanya mencapai ribuan bahkan pernah pecah rekor ratusan ribu, beberapa tahun silam di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.

Kali ini, tidak kurang 5.000 orang memenuhi separo lebih Lapangan Ringinharjo Kecamatan Bantul, Minggu (27/10/2019).

Senam Sakisane ini diadakan oleh Sanggar Kartini dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Sumpah Pemuda.

Sejak pagi peserta mulai berdatangan. Mereka berasal dari kecamatan setempat serta daerah-daerah di sekitarnya.

Dipandu instruktur senam dari Asosiasi Instruktur Senam Indonesia (AISI) Bantul peserta terlihat antusias mengikuti Senam Sakisane.

Lucunya, ada peserta mengenakan jarik motif batik. Sesekali lansia itu membenahi letak kain itu supaya bisa mengangkat kakinya saat mengikuti gerakan.

Ada pula peserta main HP (handphone). Sesekali dia melihat pesan masuk ke ponselnya sambil tubuhnya tetap bergerak mengikuti iringan musik. Bahkan ada peserta yang pakai topeng macan, rambut palsu serta kostum-kostum nyeleneh.

Maklum, namanya saja Senam Sakisane. Tidak boleh disalahkan apabila senam ini gerakannya full bebas.

Peserta  senam tidak dituntut mahir layaknya pesenam profesional. Cukup semampunya meniru gerakan instruktur di atas panggung.

Salah gerak pun dimaklumi meski kadang-kadang ada peserta terlihat salah tingkah karena kesalahannya sendiri, mestinya putar kanan justru putar kiri.

Yang pasti, tujuannya utama Senam Sakisane yakni mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga bisa tercapai. Tubuh jadi segar dan sehat.

“Peserta senam kurang lebih 5.000 orang,” ungkap Eni Catur selaku ketua panitia kepada wartawan di sela-sela acara.

Ditambah lagi hadiahnya sangat menarik berupa satu unit sepeda motor matic dan satu ekor sapi serta beragam perangkat elektronik. Tidak heran apabila peserta bersemangat mengikuti senam massal tersebut.

Acara pagi itu semakin meriah dengan hadirnya Gandung Pardiman. Begitu naik panggung dia langsung menyapa peserta senam.

Senam massal ini juga diikuti Relawan Gojo (Golkar Jokowi) DIY pimpinan Gandung Pardiman, sekaligus dalam rangka HUT ke-55 Partai Golkar maupun syukuran atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo dan Maruf Amin.

Selain itu, juga sebagai ungkapan syukur sudah terbentuknya kabinet. Apalagi, di dalam kabinet itu para kader Partai Golkar banyak menduduki posisi penting.

Hadir pula dalam kesempatan itu jajaran Muspika setempat, Lurah Sulistyo Atmaji serta para anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Bantul maupun jajaran DPD Partai Golkar Bantul seperti Paidi, Heru, Arnityas serta Suryono.

Anggota DPR RI Gandung Pardiman menyapa peserta Senam Sakisane. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sosialisasi Pancasila

Ajang senam Sakisane efektif digunakan sebagai sarana sosialisasi apa saja. Kali ini Gandung Pardiman melaksanakan gerakan kongkret sosialisasi Pancasila.

Spontan dia meminta delapan orang naik panggung melafalkan sila-sila Pancasila. Jika benar semua dapat hadiah langsung Rp 250 ribu.

“Inilah salah satu cara kami melakukan sosialisasi Pancasila. Ternyata belum semua rakyat Bantul hafal Pancasila. Partai Golkar hadir untuk menjaga Pancasila dan NKRI, bukan Pancasila yang diperas-peras,” kata Gandung.

Selan olahraga, dirinya juga komitmen memperjuangkan kebudayaan, kesehatan dan ekonomi.

Bukti kongkretnya, Gandung langsung memberikan bantuan Rp 5 juta kepada kelompok Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Desa Ringinharjo.

Menurut dia, ekonomi merupakan pilar bagi kemajuan bangsa. Karena itu dirinya sangat bersyukur Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dipercaya sebagai Menko Bidang Perekonomian.

“Mudah-mudahan kader Golkar Bapak Airlangga Hartarto berhasil memajukan perekomian Indonesia, mengurangi  pengangguran dan kemiskinan,” harap dia.

Gandung merasa bersyukur sejak Indonesia merdeka dirinya merupakan satu-satunya anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan DIY  yang berasal dari Bantul.

“Saya jadi DPR RI bukan karena money politics tetapi karena katresnan di antara kita. Alhamdulillah setelah saya jadi DPR tidak punya utang. Tidak menggadaikan sertifikat. Hanya utang budi saya kepada masyarakat yang memilih,” ungkapnya.

Dari delapan anggota DPR RI dan satu-satunya dari Bantul maka Gandung tidak ingin mengecewakan mereka. Baik yang memilih dia pada Pemilu Legislatif 2019 maupun tidak memilih dirinya, semuanya diopeni.

Sing ora milih saya tetep saya openi. Sumpah saya adalah meperjuangkan daerah pemilihan bukan memperjuangkan pendukung. Begitu dilantik, saya langsung silaturahim dengan rakyat agar rakyat mengetahui mana bedanya wakil rakyat dari DIY,” kata dia.

Sebagai bentuk kecintaannya terhadap olahraga, dalam kesempatan itu meski matahari bersinar panas, Gandung mengajak peserta untuk senam Maumere. “Mari kita senam Maumere. Senam ini kecintaan Pak Jokowi dan saya,” kata dia.

Dewan juri kemudian turun panggung menilai peserta. Sepuluh peserta yang gerakannya bagus langsung menerima hadiah uang tunai.

Rencananya pada 2020 Gandung siap menyelenggarakan acara serupa berhadiah rumah dan mobil, dan apabila dibolehkan akan memenuhi Alun-alun Utara Yogyakarta sekaligus mengundang Didi Kempot untuk menghibur peserta.

Mengenai hadiah utama sapi dan motor yang ditarik pajaknya oleh Dinas Sosial, sebagai bentuk kepeduliannya sebagai wakil rakyat, Gandung bertanggung jawab membayar pajak hadiah itu.

“Dinas Sosial jangan galak-galak menarik pajak hadiah. Pajak undian saya tanggung. Jangan sampai peserta dapat hadiah ditarik pajak. Saya tidak sampai hati, dapat hadiah motor dipajaki Rp 1,5 juta. Golek duit angel,” kata dia. (sol)