Seng Bekas pun Jadi Musik, Serunya Wisuda di Kampus Seni

Seng Bekas pun Jadi Musik, Serunya Wisuda di Kampus Seni

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Suasana kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta di Jalan Parangtritis Sewon Bantul, Sabtu (7/3/2020), benar-benar meriah. Mengenakan kostum aneka rupa mahasiswa dan mahasiswi kampus seni itu menampilkan atraksi seni, diiringi musik yang pas untuk berjoget.

Tak hanya gamelan, seng bekas pun bisa jadi musik iringan tari. Potongan seng sedikit karatan itu tergeletak di aspal kemudian dijadikan alas menari. Tercipta musik yang rasanya selaras dengan gerakan tari. Bahkan ada pula mahasiswa menari di atas kendaraan odhong-odhong.

Namanya juga seni dengan kredonya kreativitas tanpa batas, pementasan dengan panggung jalanan di bawah rindangnya pohon trembesi itu memperoleh perhatian penonton. Mereka adalah keluarga dari para mahasiswa yang sedang diwisuda.

Hari itu, kampus seni tersebut sedang punya gawe Wisuda Diploma (D3, D4) Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2, S3) Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020.

Umumnya wisuda berlangsung khidmat. Lagi-lagi, karena menyandang nama sebagai kampus seni, ada-ada saja tingkah para wisudawan. Ada yang bertingkah nyeleneh dan lucu meluapkan ekspresi kegembiraan setelah berhasil lulus dari bangku kuliah.

Suasana ruang wisuda memang resmi. Para guru besar dan dosen mengenakan seragam kebesaran dengan toga di kepala. Sedangkan calon wisudawan duduk berbaris rapi di kursi depan. Perwakilan keluarga di deretan kursi belakang.

Saat proses wisuda sedang berlangsung dipimpin langsung Rektor ISI Yogyakarta Prof Dr M Agus Burhan M Hum, di luar gedung wisuda pentas seni juga tidak kalah serunya. Terlihat anak-anak muda hilir mudik menawarkan bunga. Seorang mahasiswa berkostum aneh membawa sekumpulan balon udara. Pink warnanya. Inilah cara mahasiswa kampus seni itu mangayubagya kelulusan kakak-kakaknya. Semua berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan.

Dalam sambutannya, Agus Burhan mengatakan, lulusan ISI Yogyakarta mempunyai keunggulan kreativitas sehingga seharusnya bisa bertahan dalam persaingan kerja, supaya tidak tergantung dari lapangan kerja formal dari pemerintah.

Prosesi wisuda di Kampus ISI Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

“Lulusan ISI Yogyakarta dipersiapkan menjadi seniman yang mandiri atau profesional dan kompetitif di pasar kerja. Banyak alumni yang berhasil dengan gemilang sebagai seniman dan desainer, ahli-ahli seni dan pelaku seni di masyarakat,” ujarnya

ISI Yogyakarta meluluskan 28 Ahli Madya (D3), 5 Sarjana Terapan (D4) dan 244 Sarjana Seni Sratata Satu (S1) terdiri dari Fakultas Seni Pertunjukan 65 orang, Fakultas Seni Rupa 144 orang, Fakultas Seni Media Rekam 68 orang.

Program Pascasarjana (S2) meluluskan Magister Seni sebanyak 10 orang serta Magister Tata Kelola Seni sebanyak 7 orang. Pada semester gasal ini ISI Yogyakarta juga meluluskan 7 orang Doktor terdiri dari 3 orang minat Pengkajian dan 4 orang minat Penciptaan.

Terdapat 17 orang yang meraih Predikat Cumlaude pada Program Diploma III, 3 orang Program Diploma IV dan 67 orang Program Sarjana Strata 1.

“Kepada saudara-saudara yang meraih Cumlaude, selamat, semoga prestasi tersebut dapat membantu meraih sukses yang lebih gemilang bagi karier dan kehidupan di masa depan,” kata dia.

Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling tinggi adalah Meylinda Cahyaningrum dari Program Studi D3 Batik dan Fashion dengan IPK 3,87. Akhawatul Ghaisani Yuniardyati dari Program Studi S1 Desain Interior dengan IPK 3,89. Kemudian, RA Galuh Sekartaji (Program Studi S2 Seni) dengan IPK 3,76 dan pada Program S3 Sarnardi Adam meraih IPK 3,60.

Rektor juga memberikan apresiasi kepada enam wisudawan yang menempuh studinya paling cepat dari Program Studi D3 Animasi. Mereka adalah Sofi Sulistiana, Rizki Oktaviani Amalia, Meylinda Cahyaningrum, Melansari Ayu Rahmawati, Nur Aviva dan Aninda Purba Cahyani yang lulus dalam waktu 6 semester 4 bulan.

Terdapat satu mahasiswa dari Program Studi D IV Penyajian Musik yaitu Muhammad Fariz Triandy lulus dalam waktu 8 semester 3 bulan. Satu mahasiswa lagi dari Program Studi S1 Penciptaan Musik yakni Hapsak Lewi Boanerges lulus dalam waktu 8 semester 2 bulan. (sol)