Setiap Minggu Masjid Ini Berbagi Lauk-pauk, Menunya Berganti-ganti

Setiap Minggu Masjid Ini Berbagi Lauk-pauk, Menunya Berganti-ganti

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --  Solidaritas sosial pada masa pandemi muncul di mana-mana. Meski bentuknya berbeda namun tujuannya sama yaitu membantu warga yang terdampak.

Ini terjadi karena banyak warga kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja alias PHK, dirumahkan atau pedagang kecil kehilangan peluang lantaran pembeli sepi.

Salah satu komunitas yang melaksanakan kegiatan peduli sesama itu adalah Takmir Masjid Baiturrohim Jalan Sidokabul Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.

Sejak Juni 2020, masjid yang merupakan wakaf dari pengusaha (alm) H Soegiarto SH dan diresmikan oleh Ngarsa Dalem Sultan HB IX itu, setiap hari Minggu diisi kegiatan sosial.

Takmir masjid membagikan lauk dalam program Masjid Baiturrohim Berbagi. Jumlahnya cukup banyak mencapai 100 paket dibagikan dengan sistem girik sehingga diharapkan lebih tepat sasaran.

“Setiap Minggu ada lima macam menu. Ada ayam, sayur, tempe, bakmi, ikan. Berganti-ganti supaya tidak jemu,” kata Lies Marni, salah seorang pegiat program tersebut.

Dwi Kurniawan, salah satu keluarga penerima menyebutkan menu Minggu ini ayam. “Ayamnya dimasak rendang. Enak sekali,” kata dia.

Juru masak merupakan tim dari Rumah Makan Rata-rata. Kebetulan Angkasa, salah seorang pemilik lebih dari 30 RM Rata-rata adalah pengurus Takmir Masjid Baiturrohim.

Masakan dikirim ke masjid kemudian dikemas plastik oleh sepuluh orang ibu yang bertugas sehingga saat warga penerima datang pukul 10:30, semua sudah siap tinggal menyerahkan.

Meski jumlahnya 100, biasanya sebelum salat Dhuhur selesai. Dengan sistem girik itu terhindar dari kemungkinan berkerumun.

“Kami menerapkan protokol kesehatan. Setiap pemegang girik yang mengambil jatah harus mengenakan masker. Juga mencuci tangan serta sangat penting menjaga jarak," kata Agus Haryanto, Ketua Takmir Masjid Baiturrohim menjawab pertanyaan koranbernas.id, Minggu (25/10/2020) siang.

Ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata takmir masjid tersebut memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Donatur

Satu paket, menurut Lies Marni, senilai Rp 15.000. Artinya setiap Minggu harus ada dana Rp 1,5 juta. Dari mana asalnya? “Selain dari masjid, juga dari donatur yang secara ikhlas menyedekahkan sebagian hartanya,” kata Lies.

Dengan demikian ada warga yang terbantu, dan ada kesempatan warga yang punya harta lebih untuk bersedekah.

Menurut Agus Haryanto, warga penerima merasa senang meski seminggu sekali sangat meringankan beban. Jatah lauk itu cukup untuk makan satu keluarga yang rata-rata relatif kecil jumlahnya. (*)