Siasati Pasar Pelaku UMKM Saling Bertukar Dagangan

Siasati Pasar Pelaku UMKM Saling Bertukar Dagangan

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO – Kreativitas anak-anak muda pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini barangkali perlu ditiru. Mereka punya kiat tersendiri menyiasati pasar dengan cara saling bertukar dagangan dan informasi bisnis.

Inilah yang dilakukan Komunitas UKM “Cah Enom” Kulonprogo. Rutin terjadwal setiap bulan mereka berkumpul. Awal pekan ini acara itu berlangsung di Ndalem Singalodran Jalan M Dawam 29 Driyan Wates Kulonprogo.

Di sela-sela silaturahim dan arisan itulah tukar menukar dagangan semakin intens dilakukan. Cara ini dinilai efektif, selain memperluas promosi juga menambah jaringan.

Lilik Syaiful Ahmad selaku pembina komunitas tersebut, Selasa (25/5/2021), mencontohkan misalnya si A yang berjualan angkringan membuka kesempatan nitip dagangan. Sebaliknya pembuat batako dan genteng titip membantu menjualkan produknya. “Ini semua sudah berjalan,” ungkap anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DIY ini.

Menariknya, semangat anak-anak muda mencari penghidupan itu memperoleh dukungan doa dari kalangan tua. Bagaimana pun kekuatan doa dari para orang tua sangat menentukan. Rida Allah SWT sepenuhnya tergantung pada rida orang tua.

“Ada tim khusus. Kami melibatkan kiai dan ulama untuk mendoakan agar usaha para anggota komunitas lancar. Dagangannya laris. Berkah dan turah-turah. Untuk yang muslim bisa segera ibadah ke Mekkah,” ucapnya.

Jaringan komunitas ini semakin bertambah apalagi sejak awal sudah menjalin komunikasi dengan Forum Silaturahmi Kulon Progo Binangun Yogyakarta (FSKBY). Berkat kemitraan tersebut, menurut Lilik, terhubung sinergi dengan pemerintah. Melalui program FSKBY Berbudaya tahun ini diperoleh hibah seperangkat gamelan.

Sebagaimana harapan salah seorang pengurus Komunitas Cah Enom, Edi Putut, Lilik mengatakan dirinya akan berupaya memperluas akses ke pemerintah sekaligus memperkuat kemitraan dengan Dinas UKM dan Koperasi yang selama ini sudah terjalin.

Dari pertemuan dengan dinas-dinas terkait, komunitas itu akhirnya terhubung ke BUMN (Badan Usaha Milik Negara) salah satunya PT Angkasa Pura I . Perusahaan pelat merah itu memberikan pelatihan dan pendampingan.

Ke depan pihaknya ingin membuka akses dengan perbankan agar bisa memberikan edukasi maupun pelatihan seputar tata kelola keuangan. “Baru saja dari kementerian menggulirkan program. Kita sudah jalankan. Kita rekrut yang memenuhi syarat. Angkanya sekitar Rp 7 juta. Kita dorong namun keputusan ada di kementerian,” ucapnya.

Sedangkan bantuan berupa banner kepada tiap-tiap anggota meski terbilang kecil, di luar dugaan manfaatnya terasa sangat besar. Ditambah pemasaran online, banyak pelaku UMKM yang semula tidak dikenal menjadi terkenal.

Ada pengalaman, seorang pembuat jajanan tradisional dulunya tidak dikenal. Begitu pasang banner tetangga kanan-kiri saat ada rapat atau arisan RT pesan jajanan kepada yang bersangkutan. Sebagian lagi pesan untuk oleh-oleh anaknya ke luar kota. “Bantuan banner mungkin terkesan kecil tapi bermanfaat. Itu kesaksian pedagang,” ucap Lilik.

Ke depan Komunitas UKM Cah Enom akan membentuk koperasi. Selain itu, juga mendirikan perwakilan di 12 kapanewon Kabupaten Kulonprogo. Tercatat anggota komunitas 400 orang. Jumlahnya terus bertambah. “Mohon doa semoga bermanfaat,” harap Lilik. (*)