SMP Negeri 1 Kebumen Pilot Project Sekolah Asrama

SMP Negeri 1 Kebumen Pilot Project Sekolah Asrama

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto membuka boarding school atau sekolah asrama di SMPN 1 Kebumen. Menjadi boarding school diharapkan, sekolah ini mempertahankan prestasi akademik.

Boarding school merupakan inovasi dalam rangka menjaga mutu dan kualitas dari SMPN 1 yang dulu dikenal favorit, karena untuk bisa masuk ke sini adalah orang yang berprestasi, punya nilai kelulusan terbaik, tapi dengan zonasi sekarang semua bisa masuk, ini menjadi tantangan sendiri," kata Arif Sugiyanto, Senin (3/10/2022).

Untuk sementara, boarding school baru diadakan di SMPN 1 sebagai pilot project. Pemkab Kebumen akan merambah ke sekolah lain.

"Sementara kita kuatkan dulu di SMPN 1 Kebumen sampai hasil maksimal, harapannya ke depan di kecamatan lain ada boarding school," kata Arif Sugiyanto.

Pengadaan boarding school masih menggunakan dana pemerintah daerah. Namun tetap berkolaborasi dengan komite sekolah. Dalam hal-hal tertentu pembiayaan masih dibantu oleh wali murid.

Pemkab sudah menyiapkan anggaran, sekolah bisa bekerja sama dengan komite untuk menghimpun sumbangan  masyarakat. “Kalau hanya mengandalkan dari APBD memang tidak cukup, butuh kolaborasi," tambah Arif.

Kepala SMPN 1 Kebumen Siti Mahmudah menambahkan, tahap pertama boarding school di sekolahnya baru ada 45 siswa, 35 perempuan, 10 siswa laki-laki.

“Kurikulum yang akan kami gunakan di sini merupakan penyempurnaan yang sudah ada, di samping kurikulum reguler, kita susun juga kurikulum untuk pengembangan minat bakat siswa," kata Mahmudah.

Dengan boarding school pembelajaran siswa lebih padat. Siswa tidak hanya menerima pelajaran umum. Siswa diizinkan pulang ke rumah tiga pekan sekali.

"Sementara baru ada tiga kamar yang disediakan, dua ruang kamar perempuan, satu ruang kamar laki-laki. Setiap kamar juga sudah dilengkapi fasilitas berupa kasur, lemari, kipas angin, dispenser dan meja belajar," kata Mahmudah.

Sistem perekrutan baru sebatas ajakan, dengan menyebar brosur. Belum bisa diwajibkan, sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada siswa dan wali murid.

"Alhamdulillah ada 45 siswa yang bersedia mengikuti program boarding school pada tahap awal," kata Mahmudah.

Ketua Komite SMP Negeri 1 Kebumen dr Budi Satrio MKes kepada koranbernas mengatakan, sistem zonasi, menjadikan sekolah ini memperoleh siswa dengan prestasi akademik yang berbeda-beda.

Keberadaan boarding school diharapkan ada peningkatan prestasi akademik di sekolah ini, dipertahankan sama atau lebih baik, sebelum sistem zonasi. (*)