SMPN 2 Purworejo Siapkan Guru Penggerak untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

SMPN 2 Purworejo Siapkan Guru Penggerak untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Menyandang predikat sekolah favorit, SMPN 2 Kabupaten Purworejo Jawa Tengah terus berusaha mempertahankan prestasinya, akademik maupun non-akademik.

Kepala SMPN 2 Purworejo, Sutarto, menyampaikan predikat sekolah favorit adalah amanah dari masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah, pihaknya telah memiliki guru penggerak.

"Guru penggerak merupakan program Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kami telah memiliki beberapa guru penggerak, bersiap untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan," ungkapnya.

Sutarto menyebutkan guru penggerak diharapkan sebagai guru potensial yang bisa menggerakkan kemajuan sekolah. Dia juga sebagai motor serta penggerak untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Guru penggerak tidak hanya bekerja untuk diri sendiri melainkan mampu memberikan tenaga potensial menggerakkan sesama guru dan sekolah untuk mutu pendidikan yang lebih baik.

“Guru penggerak dalam masa training diberikan materi proses pembelajaran yang baik, untuk diimbaskan dan membawa perubahan untuk kemajuan sekolah," ujar Sutarto di ruang kerjanya, Selasa (28/3/2023).

Pihaknya sudah melakukan diskusi terkait keberadaan guru penggerak dengan perwakilan guru, komite, orang tua siswa dan siswa, Sabtu (25/3/2023) silam.

"Dalam diskusi kami membahas kepemimpinan dalam pengelolaan aset sekolah. Aset di sini bukan hanya barang tetapi sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan sekolah, bisa berbentuk fisik, manusia dan lingkungan, alam, seni budaya dan politik," jelasnya.

Politik yang dimaksud bukan berpartai melainkan kebijakan yang bisa turut mendukung kemajuan sekolah. Contoh lainnya, aset lingkungan misalnya SMPN 2 Purworejo tidak memiliki lapangan olahraga, namun lokasi dekat Alun-alun Purworejo yang bisa dimanfaatkan untuk sarana berolahraga.

Kemudian, keberadaan Museum Tosan Aji yang tidak jauh dari sekolah juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran seni dan budaya.

"Kita menghasilkan aset yang dimiliki SMPN 2 dan akan dimanfaatkan untuk peningkatan mutu pendidikan. Didukung dengan pengajar Bapak Ibu guru SMPN 2 lulusan sarjana (S1) dan banyak yang lulusan S2, sehingga memiliki kompetensi yang cukup untuk membimbing siswa belajar, untuk meningkatkan kualitas pendidikan," jelas dia.

Aset lainnya, menurut Sutarto, adalah gedung fisik dan peralatan yang bisa dimanfaatkan untuk belajar. Selain itu, peran alumni juga turut membantu, maupun peran orang tua sebagai aset sekolah untuk kepentingan anak belajar.

"Ada lagi aset berupa kepercayaan masyarakat, SMPN 2 mendapat pengakuan sebagai sekolah favorit (unggulan), walupun pemerintah dengan memberi sistem zonasi. Dalam rangka kami membawa amanah masyarakat dengan mempertahankan prestasi," ungkapnya.

SMPN 2 berhasil menjadi juara umum Pekan Olahraga Daerah (Popda) 2023 dengan perolehan medali emas 40, medali perak 28 dan  medali perunggu 18.

Selain itu, pada tahun 2022 salah seorang siswa SMPN 2 berhasil menyabet juara 2 tingkat nasional mata pelajaran IPA di Universitas Negeri Semarang (Unes).

"Untuk persiapan prestasi akademik kami telah melakukan pembimbingan lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023, yang akan dilaksanakan 16 Mei 2023. Semoga siswa kami lolos sampai tingkat nasional," ungkapnya.

Sutarto berharap keberadaan guru-guru penggerak betul-betul bisa membawa perubahan, bisa menggerakkan segala aset untuk untuk peningkatan mutu pendidikan. (*)