Sosialisasikan Prokes, Semua Pasar Dilengkapi Pengeras Suara

Sosialisasikan Prokes, Semua Pasar Dilengkapi Pengeras Suara

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Sosialisasi tentang protokol kesehatan (prokes) rutin dilakukan oleh satgas maupun gugus tugas penanganan Covid-19. Sudah dibarengi dengan kegiatan edukasi dan bagi-bagi masker, namun di lapangan masih saja ada warga yang mengabaikan prokes.

Menindalanjuti kondisi ini, Satgas dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Klaten tidak tinggal diam. Bersama tim gabungan, mereka melakukan kegiatan operasi yustisi. Warga yang terjaring diberikan sanksi sosial seperti penahanan KTP, menyanyikan lagu wajib, push up bahkan menyapu jalan.

Tidak terkecuali di lingkungan pasar tradisional di Kabupaten Klaten. Menyadari pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dengan warga yang ingin belanja, pihak pengelola pasar pun memasang fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun. Di awal pandemi Covid-19, seluruh pasar juga di lengkapi bilik steril.

Selain fasilitas tersebut, semua pasar yang dikelola pemkab juga dilengkapi pengeras suara. Tujuannya mengingatkan semuanya agar selalu mematuhi prokes.

“Semua pasar sudah dilengkapi pengeras suara. Di lapangan kami serahkan kepada lurah pasar. Paling tidak sehari dua kali, mereka mengingatkan pedagang dan pengunjung untuk tetap mematuhi prokes,” kata Didik Sudiarto, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Klaten, Kamis (18/2/2021).

Mantan Kepala UPTD Pasar Wilayah Kota Disdagkop UKM itu menambahkan, selain lewat pengeras suara, sosialisasi prokes juga dilakukan saat petugas menarik retribusi pasar. “Rutin lah kami lakukan. Kadang dengan satgas kecamatan juga,” ujarnya.

Kepala UPTD Pasar Wilayah 4 Aris Muwardi menjelaskan, sosialisasi yang bertujuan untuk mengedukasi warga agar disiplin dan mematuhi prokes masih terus dilakukan. Sebab di lapangan masih saja ada yang tidak memakai masker.

“Masker sudah banyak dibagikan. Face shield juga. Tapi tetap saja ada yang tidak pakai. Terus terang saja diawal pandemi dulu siapa yang tidak pakai masker tidak boleh masuk pasar. Kami suruh pulang,” jelasnya.

Senada diungkapkan Lurah Pasar Masaran Cawas, Suratman. Dirinya tidak henti-hentinya mengimbau pedagang, pengunjung dan warga di sekitar pasar untuk selalu mematuhi protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

Imbauan dilakukan lewat pengeras suara dari kantor pengelola pasar maupun terjun langsung ke pasar menemui pedagang dan pengunjung. Kepada pedagang dan pengunjung yang tidak memakai masker diberikan teguran dan diingatkan.

Seperti pada Kamis (18/2/2021), dirinya dan staf berkeliling pasar secara diam-diam. Dan hasilnya menemukan 6 orang pedagang yang tidak memakai masker.

Ketegasan lurah pasar tersebut cukup diakui pedagang. Beberapa di antara mereka yang tidak mengenakan masker karena tidak terbiasa, tiba-tiba saja memakai begitu melihat lurah pasar. (*)