Sri Sultan Minta Masyarakat Mewaspadai Varian Omicron

Sri Sultan Minta Masyarakat Mewaspadai Varian Omicron

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menghimbau masyarakat agar lebih waspada. Pesan ini disampaikan Sultan sebagai respon diumumkannya temuan varian Omicron di Indonesia.

"Tadi dikatakan [Presiden] Omicron sudah ada di Indonesia," kata Ngarsa Dalem kepada wartawan usai menghadiri rapat pengarahan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah, Kamis (16/12/2021).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada hari Kamis mengumumkan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kasus Omicron tersebut ditemukan pada seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Jakarta yang berawal dari temuan tiga pekerja di lokasi tersebut terdeteksi positif Covid-19.

Selain harus menyadari protokol kesehatan, Sultan berpesan agar masyarakat hati-hati pada kerumunan-kerumunan baik yang ada di pusat perbelanjaan, pariwisata dan mungkin juga tempat pertemuan-pertemuan.

Seandainya terpaksa berada di lokasi yang berpotensi muncul kerumunan, Sultan meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Imbauan Gubernur DIY tersebut merupakan bagian dari tiga pesan Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron.

Pemda DIY juga akan mempercepat vaksinasi mengingat di DIY, Percepatan tersebut terutama ditujukan kepada daerah yang capaian vaksinasinya masih di bawah 70 persen. Selain itu, vaksinasi untuk anak juga harus dipercepat.

Hingga kini vaksinasi dosis 1 di DIY mencapai 97,63 persen dan dosis 2 mencapai 86,98 persen. Upaya berikutnya yakni menggencarkan testing dan tracing kontak erat mengingat potensi masuknya Omicron yakni dari orang luar yang masuk ke DIY.

Menurutnya, meskipun identifikasi varian harus dilakukan melalui tes laboratorium, tapi testing dan tracing akan dilakukan sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Ngarsa Dalem juga telah meminta Dinas Kesehatan DIY menyiapkan rumah sakit serta memastikan ketersediaan oksigen.

"Jika kebutuhannya sudah besar ya harus ngambil dari tempat lain. Yang penting kami coba mempersiapkan dengan baik. Tidak hanya rumah sakit, tapi juga isoter kami siapkan," tutupnya.

Sebagai Kota yang masih menjadi tujuan favorit wisatawan, Pemda DIY juga akan melakukan pengawasan mobilitas wisatawan jauh sebelum libur Nataru. Rencananya 598 petugas gabungan dari Satpol PP dan TNI/Polri akan diterjunkan ke berbagai titik mulai 21 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang.

Disampaikan Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas Covid-19 DIY Noviar Rahmad, sebanyak 270 personil ditugaskan untuk melakukan pengawasan di ruang publik seperti fasiltas umum dan empat usaha seperti mall dan restoran.

Pengawasan dilakukan mulai dari perbatasan, pusat keramaian, tempat usaha hingga destinasi wisata. Di perbatasan, petugas dari dinas perhubungan serta kepolisian akan melakukan pengecekan syarat perjalanan wisatawan.

"Wisatawan yang masuk ke DIY harus menunjukkan surat vaksinasi serta surat tes antigen dengan hasil negatif," jelasnya.

Sementara 328 petugas lainnya akan diterjunkan melakukan pengawasan protokol kesehatan di destinasi wisata. Mereka akan menyebar di 33 titik destinasi wisata di lima kabupaten/kota.

Petugas memastikan wisatawan yang masuk ke destinasi wisata menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Hal ini penting untuk mendeteksi kapasitas wisatawan yang masuk ke destinasi.

"Kita awasi protokol kesehatan dan vaksin, serta antigen dari para pengunjung destinasi wisata, termasuk penggunaan peduli lindungi," tandasnya.(*)