Sumonar 2020 akan Merapal Mantra dengan Cahaya

Sumonar 2020 akan Merapal Mantra dengan Cahaya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – SUMONAR sebagai salah satu Festival Seni Cahaya paling bergengsi di Asia Tenggara, akhirnya kembali diselenggarakan pada 5 hingga 13 Agustus 2020. Dengan mengangkat tema “Mantra Lumina” yang memiliki makna "mantra" yang berarti doa atau harapan, sementara "lumina" adalah istilah lain dari Cahaya.

Curator of SUMONAR 2020, Sujud Dartanto mengatakan, di sini “Mantra Lumina” memiliki makna yang begitu mendalam, baik bagi seluruh pihak yang terlibat di dalam festival ini maupun bagi seluruh umat manusia saat ini.

“Mantra Lumina tercetus sebagai sebuah bentuk nyata harapan terbaik dari para seniman cahaya, yang dibagikan melalui karya-karya yang telah mereka ciptakan untuk khalayak luas," lanjut Sujud.

Pada tahun ini jelas Sujud, SUMONAR dilaksanakan secara virtual dengan menyajikan beragam program yang tak kalah menariknya dengan penyelenggaraan secara offline di tahun sebelumnya. Segala hal yang akan tersaji di dalam festival ini sudah dipersiapkan secara matang. Mulai dari platform yang akan digunakan, karya-karya dari para seniman, beragam materi dari program yang disajikan di dalamnya, dan masih banyak lagi.

Director & Co Curator of SUMONAR 2020, Raphael Donny melanjutkan, ada hal menarik yang terjadi dalam penyelenggaraan SUMONAR 2020, yaitu ketika lebih banyak seniman dari negara lain ikut terlibat dalam festival ini. Di sini bisa dilihat, bahwa di tengah keterbatasan yang terjadi akibat wabah Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, tidak menyurutkan semangat para seniman dari negara lain maupun Indonesia untuk tetap berkarya dalam rangka menyebarkan harapan terbaiknya kepada banyak orang.

“Selain diikuti oleh banyak nama seniman dari Indonesia, pada tahun ini seniman dari negara lain yang terlibat lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Setidaknya ada sederet nama seniman yang berasal dari sembilan negara selain Indonesia. Seniman-seniman itu ada yang berasal dari Bulgaria, Cina, Polandia, Spanyol, Thailand, Macau, Jerman, Chile dan Jepang,” pungkas Raphael Donny.

Karya-karya cahaya yang telah diciptakan oleh para seniman yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia maupun dari negara lain itu nantinya akan disajikan dalam program Interactive Light Art Installation dan Architectural Projection Mapping. Dan karya-karya mereka nantinya bisa diakses dengan sangat mudah melalui website resmi SUMONAR 2020 di www.sumonarfest.com.

Namun festival kali ini tidak menghilangkan esensi video mapping itu sendiri. SUMONAR kali ini menyajikan video mapping yang ditembakan ke Panggung Krapyak dengan konten visual dari 21 seniman local maupun internasional.

Video mapping tersebut menggunakan proyektor Epson tipe EB-L25000UNL yang bekekuatan 25.000 lumens cahaya laser dengan kontras rasio 2,500,000 : 1 agar konten visual memiliki rentang warna yang luas. Pengunjung dapat menikmati video mapping tersebut di website resmi dengan jadwal yang sudah ditentukan tiap hari.

Program Director of SUMONAR 2020, Ishari Sahida atau lebih akrab disapa Ari WVLV menjelaskan, selain adanya program Interactive Light Art Installation dan Architectural Projection Mapping yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penikmat karya seni cahaya, dalam SUMONAR 2020 akan ada program lain yang tak kalah menariknya dan sangat disayangkan untuk dilewatkan.

Diantaranya seperti Mantra Stage, Lumina Stage, Creative Sharing, Workshop dan masih banyak lagi. Sumonar 2020 akan dibuka secara resmi pada tanggal 5 Agustus 2020 jam 19:30 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan penampilan dari Komunitas Gayam 16.

“Gencarnya transformasi bentuk menuju ruang digital, mengembangkan paradigma kita atas sajian-sajian yang sudah biasa dan terbiasakan kita saksikan secara langsung. SUMONAR berusaha menghadirkan ruang ini untuk mengeksplorasi dan bereksperimen atas berbagai pertemuan bentuk pertunjukan dalam medium digital. Sajian ini (Mantra Stage) merupakan sajian terjadwal dan berbayar,” jelas Ari.

“Untuk program Lumina Stage sendiri akan menampilkan daftar putar atau playlist dokumentasi pertunjukan, yang dapat menjadi alternative pengunjung dalam menikmati berbagai sajian di website sumonarfest.com. Sajian ini dapat disaksikan secara gratis dan dapat dinikmati sewaktu-waktu selama SUMONAR berlangsung,” lanjutnya lagi.

General Affairs of SUMONAR 2020, Setyo Harwanto menambahkan, selain bisa menikmati beragam sajian program yang terdapat di dalam festival ini, para pengunjung SUMONAR pun bisa mengunjungi Lounge yang terdapat di sumonarfest.com. Di Lounge sendiri terdapat Booth Bazaar, penjualan official merchandise SUMONAR 2020, Chat Room dan masih banyak lainnya.

“Semoga SUMONAR pada tahun ini bersama tema “Mantra Lumina” bisa benar-benar memberikan harapan terbaik yang bisa dirasakan oleh para seniman yang terlibat maupun bagi para penikmat karyanya juga,” harap Setyo.(yve)