Tahun 2022, Sleman akan Menggalakkan Cangkok Pohon Salak

Tahun 2022, Sleman akan Menggalakkan Cangkok Pohon Salak

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Produktivitas salak di Kabupaten Sleman sangat besar. Setiap tahun, Sleman mampu menghasilkan sekitar 2.040 hingga 2.880 ton salak per tahun. Kebutuhan ekspor salak sendiri mencapai sekitar 1000 hingga 2000 ton per tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Sleman, Danang Maharsa optimis pada tahun 2022 ini Kabupaten Sleman dapat memaksimalkan ekspor salak.

"Kami optimis pada tahun 2022 ekspor salak kita akan naik. Dukungan dari Pemda akan terus dilakukan," kata Danang, Selasa (4/1/2022).

Menurut Danang, Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan para kelompok tani. Pasalnya masih banyak kelompok petani salak yang belum terakomodir dalam kegiatan ekspor ini.

“Kita juga akan mendorong dan mempermudah proses birokrasi registrasi. Sebab, itu juga jadi kendala tidak terakomodirnya para kelompok petani salak kita,” ujar Danang.

Danang menjelaskan kondisi luas lahan perkebunan salak saat ini di Kabupaten Sleman terdapat seluas 3.000 ha atau sekitar 6.000.000 rumpun yang tersebar di Kapanewon Turi, Tempel, dan Pakem. Adapun tanaman salak yang sudah produksi sekitar 3.000.000 - 4.000.000 rumpun atau di luas 1.500-2.000 ha.

Selama tahun 2021 Sleman sudah melakukan ekspor 160 ton salak ke Kamboja. Ekspor pada tahun 2021 mengalami penurunan dikarenakan pandemi Covid-19, sehingga pengiriman ekspor hanya dilakukan melalui kapal laut.

Danang menilai, selain dari dampak pandemi Covid-19 ada beberapa permasalahan lain, yakni kurangnya komunikasi antara pihak eksportir dengan kelompok-kelompok tani terintegrasi GAP (Good Agriculture Practises). Selain itu, permasalahan lainnya penurunan produktivitas salak per rumpun di tingkat petani disebabkan kurangnya pemeliharaan, pengairan dan pemupukan dan sebagian salak tidak produktif karena sudah tua atau usia lebih dari 20 tahun.

Danang menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus berupaya untuk melakukan program pendewasaan pohon salak. “Pohon-pohon salak kita sudah sangat tua usianya sudah lebih 20 tahun, pada tahun 2022 akan dilaksanakan program cangkok induk pohon salak, sehingga diharapkan akan meningkatkan produktivitas dan peningkatan kualitas salak di Kabupaten Sleman,” tutur Danang. (*)