Tanpa Tradisi Padusan Warga Tetap Kunjungi Umbul Ponggok

Tanpa Tradisi Padusan Warga Tetap Kunjungi Umbul Ponggok

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Menyambut puasa Ramadan 1442 H, ratusan pengunjung tetap mendatangi obyek wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Klaten. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Kabupaten Klaten dengan tujuan mandi, berenang dan menyelam.

Kedatangan pengunjung tersebut ada yang hanya beberapa orang saja, ada juga rombongan. Pengelola Umbul Ponggok tetap selektif dan membatasi jumlah pengunjung.

Sri Mulyono,  salah seorang pengelola Umbul Ponggok mengatakan pihaknya membuka obyek wisata tersebut dengan dasar surat dari kabupaten (Satgas Covid-19). Dalam surat tersebut, obyek wisata diperbolehkan buka namun jumlah penggunjung dan jam operasional dibatasi.

“Aturannya kan 25 persen dari kapasitas normal. Kalau normal jumlah pengunjung di sini sekitar 4.000 hingga 5.000 orang. Setiap pengunjung wajib pakai masker, cuci tangan pakai sabun, memakai hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan,” katanya Senin (12/4/2021) siang.

Penerapan protokol kesehatan di Umbul Ponggok benar-benar ekstra ketat. Pihak pengelola telah memasang tempat cuci tangan dan hand sanitizer di sejumlah titik. Bahkan semua pengunjung yang masuk wajib diperiksa suhu tubuhnya.

Seperti halnya hari biasa, harga tiket masuk (HTM) Umbul Ponggok tidak mengalami kenaikan yakni Rp 15 ribu per orang sudah termasuk perlindungan asuransi.

Sri Mulyono mengaku tahun ini tradisi padusan seperti halnya saat sebelum pandemi Covid-19 memang ditiadakan. Namun jika pengunjung ingin berkunjung dan mandi (adus) menjelang puasa boleh-boleh saja.

Meski tidak ada tradisi padusan namun pengunjung memanfaatkan Umbul Ponggok untuk membersihkan diri dengan mandi guna menyambut bulan puasa.

Seperti dilakukan Dino dan teman-teman, warga Desa Putat Boyolali. Kepada koranbernas.id di Umbul Ponggok, enam orang itu menyatakan berkunjung ke obyek wisata itu untuk padusan menyambut bulan puasa.

“Ke sini untuk padusan sama teman-teman. Besok kan puasa. Tadi ke sini naik motor,” kata remaja tersebut. (*)