Tempat Kerjanya Tutup, Segera Pikirkan Nasib Pekerja Harian

Tempat Kerjanya Tutup, Segera Pikirkan Nasib Pekerja Harian

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Dampak ekonomi akibat wabah virus Corona atau Covid-19 mulai dirasakan oleh para pekerja harian di Provinsi DIY. Mereka kini  kesulitan memperoleh pendapatan karena tempat kerjanya tutup.

Untuk itu, Komisi A DPRD DIY meminta Pemda memberikan insentif jaminan sosial bagi pekerja harian. “Ini jadi masalah karena mereka tidak bisa kerja dan tidak punya pendapatan. Harus segera dicari jawaban agar tetap bisa menjalani hidup. Kendhil mereka aja nganti ngglimpang,” ungkap Suwardi, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Rabu (1/4/2020).

Kepada wartawan dia menyampaikan para pekerja harian itu rata-rata berasal dari Kabupaten Bantul. Pada hari-hari biasa setiap pagi mereka mencari nafkah ke Kota Yogyakarta, pulang sore hari. Sejak ada wabah Corona, jalanan sepi dari iring-iringan rombongan pekerja harian dari Bantul.

Ketua Komisi A, Eko Suwanto, menambahkan saat ini Pemda DIY sudah merancang anggaran Rp 26,9 miliar untuk Percepatan Penanganan Covid-19. “Kami mendorong Pemda DIY untuk melakukan  penyelarasan perencanaan dan anggaran tersebut,” kata dia.

Dewan berharap Pemda bersikap transparan dan terbuka, jujur dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam merencanakan dan mengalokasikan anggaran ini. “Perencanaan dan pengalokasian anggaran ini harus tetap mengedepankan asas kehati-hatian,” kata Eko.

Terkait anggaran ini, Pemda DIY bersama gugus tugas harus melakukan penyelarasan perencanaan dengan mengkoordinasikan pemda kabupaten/kota hingga tingkat desa/kelurahan. “Guna menambah kekuatan fiskal, kita merekomendasikan Pemda menggalang CSR dari perusahaan," ujarnya.

Selain anggaran, aspek sosialisasi dan edukasi juga perlu perhatian.  Saat ini DIY memiliki 246 Desa Tangguh Bencana, 88 satuan pendidikan aman bencana. Kota Yogyakarta memiliki 115 kampung tangguh bencana.

“Komisi A merekomendasikan Pemda memberdayakan Katana/Destana, KTB, SPAB termasuk KSB untuk melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah sekaligus melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat,” kata Eko. (sol)