Terapi Ini Cocok untuk Anak Umur 4-16 Tahun

Terapi Ini Cocok untuk Anak Umur 4-16 Tahun

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Terapi merupakan salah satu metode atau usaha memulihkan kondisi kesehatan orang yang sedang menderita sakit. Dari beragam jenisnya, terapi yang satu ini cocok untuk anak-anak umur 4 sampai 16 tahun yang belum mampu mengungkapkan perasaannya secara verbal.

Namanya play therapy atau terapi bermain. Inilah salah satu unggulan layanan Jogja Medical Center (JMC) di Jalan Gondang Raya 17 Kentungan Condongcatur Depok Sleman.

Sebagai Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak, layanan Terapi Bermain di tempat ini ditangani langsung oleh ahlinya, Grace Melia. Sebagai satu-satunya terapi yang ada di DIY, psikoterapi itu didesain sedemikian rupa untuk membantu tumbuh kembang anak.

“Kenapa Play Therapy terapi cocok buat anak, karena fitrah anak adalah bermain,” ungkap Grace, Sabtu (29/2/2020), pada acara Open House dan Room Tour JMC.

Didampingi Direktur JMC, Tasniem Fauzia Rais, dia menjelaskan di mana pun efektivitas terapi tidak bisa sekali langsung berhasil seperti halnya bengkel.

Itu sebabnya para orang tua sebelum memutuskan anaknya diterapi harus punya mindset dari awal mengenai terapi itu sendiri. “Play Therapy sama sekali bukan bengkel,” jelasnya.

Adapun pelaksanaan Play Therapy sebanyak 12 kali plus tiga kali pertemuan orang tua dengan terapis. “Itu pakemnya. Ada juga yang lebih dari 12 sesi,” kata Grace.

Sedangkan metodenya adalah non directive, non judgemental dan non interpretive. Seorang terapis sama sekali tidak boleh intervensi kecuali mengamati perubahan-perubahan sang anak.

Sedangkan tolls atau perangkat terapi antara lain menggunakan pasir, musik, seni, drama, boneka dan topeng. Satu yang membedakannya dengan terapi jenis lainnya adalah adanya cerita yang dibuat para terapis secara khusus untuk klien.

Inilah yang disebut therapeutic story. Masing-masing anak memperoleh cerita yang tidak sama. “Jadi setiap anak ceritanya akan berbeda-beda,” tambahnya.

Psikolog anak, Raninta Wulanwidanti, menambahkan anak yang mengalami hambatan tumbuh kembang seyogianya dilakukan assessment atau screening.

Melalui diagnose atau identifikasi akan diperoleh gambaran mengenai apa yang terjadi pada anak tersebut. “Misalnya anak sudah berumur dua tahun tetapi belum bisa ngomong, itu perlu assessment,” ungkapnya.

Tasniem Fauzia Rais menambahkan, selain Play Therapy, JMC juga memberikan layanan Sensory Processing Intervention (SPI), Occupational Therapy atau Terapi Okupasi (OT), Speech Therapy atau Terapi Wicara (TW), Behavior Therapy atau Terapi Perilaku (TP) serta Pedagogi atau Persiapan Pra-Sekolah. (sol)