Terjadi Perubahan Pola Kelompok Pengunjung Wisata di Sleman

Terjadi Perubahan Pola Kelompok Pengunjung Wisata di Sleman

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Libur panjang bertepan dengan Hari Raya Waisak membuat pelaku pariwisata Sleman bergerak lebih lega karena wisatawan masih terus berdatangan. Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono, menjelaskan dari hasil monitoring yang dilakukan jajarannya dijumpai perubahan pola kelompok pengunjung dari kelompok keluarga pada libur Lebaran dan saat ini ditambah kelompok-kelompok besar yang menggunakan kendaraan bus besar.

"Dari pencatatan data yang kami peroleh, puncak kunjungan pada beberapa destinasi di Sleman malah ada di hari libur panjang Waisak ini. Dari data yang masuk, Tebing Breksi dari puncak jumlah kunjungan (peak) libur Lebaran kemarin 5.375 pengunjung peak di libur panjang Waisak naik dengan jumlah kunjungan 7.815 wisatawan. Kunjungan Monumen Jogja Kembali dari peak hari Raya Lebaran 779 pengunjung meningkat pada peak hari Minggu (15/5/2022) lalu sejumlah 1.457 wisatawan," kata Suparmono, Selasa (17/5/2022).

Untuk destinasi lain seperti Kawasan Wisata Kaliurang, Kaliadem, Candi Prambanan dan yang lainya, angka kunjungannya cenderung stabil seperti saat libur Lebaran.

"Pada libur panjang Waisak tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Wisata di daerah Sleman rata-rata mengalami peningkatan dari libur panjang sebelumnya, karena pola kunjungan sudah didominasi oleh kelompok-kelompok menggunakan bus besar," jelas Suparmono.

Sementara Nyoman Rai Savitri, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata, merincikan Desa Wisata Pulesari pada libur panjang sebelumnya tercatat kunjungan sejumlah 943 wisatawan dan pada libur ini pada angka 1.000 lebih wisatawan.

Demikian juga dengan Desa Wisata Pentingsari yang pada bulan Mei ini sudah mencatat pemesanan kegiatan wisata untuk total 1.357 pengunjung. Untuk Desa Wisata Garongan, Grogol, Desa Wisata Rumah Dome, Dewa Bromo, dan desa wisata lainnya, juga sudah mulai naik angka kunjunganya.

"Untuk tingkat hunian hotel, sedikit mengalami penurunan. Sebagian masih ada yang 100% walau tidak sebanyak saat libur Lebaran yang lalu," kata Nyoman. (*)